Home Ekonomi Waskita Karya Masuk Fortune Southeast Asia 500, Raih Predikat Perusahaan Terbaik

Waskita Karya Masuk Fortune Southeast Asia 500, Raih Predikat Perusahaan Terbaik

Jakarta, Gatra.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil menempati posisi ke-357 dari 500 perusahaan terbaik di Asia Tenggara versi majalah bisnis global Fortune.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan pencapaian tersebut adalah berkat kerja keras dan transformasi yang telah dilakukan.

Fortune memilih 500 perusahaan di Asia Tenggara dengan pemasukan terbesar selama 2023. Ini menjadi bukti, BUMN menjadi lokomotif ekonomi nasional dan memberikan dampak untuk kemajuan Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, (9/7).

Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa capaian itu harus menjadi penambah semangat dan motivasi bagi seluruh sektor BUMN agar terus bekerja keras untuk negara dan masyarakat.

Untuk diketahui, Fortune Southeast Asia 500 disusun berdasarkan pertumbuhan kawasan Asia Tenggara yang dinilai semakin penting dalam ekonomi global. Maka, pemeringkatan tersebut dilihat dari capaian perusahaan pada 2023.

Adapun dalam daftar yang dirilis pada Juni lalu, Fortune mencatat total pendapatan Waskita Karya sebesar 719,5 juta dolar AS atau setara Rp10,9 triliun pada tahun lalu. Kemudian, total asetnya mencapai 6.210 juta dolar AS atau sekitar Rp95,6 triliun.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan, Waskita menjadi salah satu dari 20 BUMN besar yang diakui oleh Asia Tenggara atas kontribusinya dalam mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia.

“Kami bersyukur Waskita Karya masuk sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbaik di Asia Tenggara di tengah proses restrukturisasi yang sedang dijalankan perusahaan. Kami yakin, predikat ini akan semakin menguatkan perusahaan ke depannya,” ujar Ermy.

Saat ini, Waskita Karya mengimplementasikan tata kelola yang baik, lanjut dia, agar dapat mendukung proses bisnis lebih resilien. Perusahaan juga tengah mengembangkan inovasi digital dalam menjalankan proses bisnis.

“Waskita telah melakukan penguatan Tata Kelola IT dan inovasi terkait dengan Digital Construction dan melakukan penguatan monitoring internal dengan menggunakan aplikasi melalui Dashboard Management. Implementasi Dashboard Management ini terintegrasi dari seluruh kegiatan operasional yang dapat memudahkan Top Management dalam memutuskan hal-hal strategis,” jelasnya.

Penerapan digitalisasinya meliputi penguatan SAP (System Analysis and Product in Data Processing) dan ERP (Enterprise Resource Planning).

Sebagai BUMN konstruksi, kini Waskita sedang membangun hampir 100 proyek berjalan dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat lewat pembangunan jalan tol, realti, dan infrastruktur non-jalan tol, seperti bendungan, pembangkit listrik, pipanisasi, dan lainnya.

Adapun beberapa proyek besar Waskita Karya, antara lain Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, serta Bendungan Tapin dan Bendungan Raknamo.

Waskita Karya berkontribusi pula dalam 12 proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan total nilai kontraknya mencapai Rp13,6 triliun. Adapun porsi Waskita dari nilai itu sebesar Rp7,5 triliun.

80