Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta restu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk menggunakan Saldo Anggaran Lebih tahun anggaran 2023 sebesar Rp100 triliun, untuk digunakan tahun ini.
Sri Mulyani mengatakan, penggunaan SAL tersebut untuk menjaga penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tetap rendah, meski defisit anggaran hingga akhir 2024 diperkirakan akan berada pada level 2,7% dari PDB atau Rp609,7 triliun, lebih tinggi dibanding target APBN 2024 yang sebesar 2,29% dari Produk domestik bruto (PDB).
“Kami juga mengajukan penggunaan SAL tahun sebelumnya sebesar Rp100 triliun untuk bisa mengurangi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN),” kata Sri Mulyani saat rapat dengan DPR, dikutip pada Selasa (9/7).
“Hal ini bermanfaat sehingga kita tidak perlu harus masuk ke market terlalu besar dan tetap bisa menjaga kinerja dari surat berharga negara pemerintah,” jelasnya.
Menurutnya, penggunaan SAL tersebut menjadi langkah strategis pemerintah dalam menjaga SBN. Sri Mulyani menjelaskan penambahan penggunaan SAL lebih rendah. "Meskipun defisitnya naik, penerbitan SBN-nya tidak naik, malah justru lebih rendah Rp 214,6 triliun," katanya.
Bendahara Negara itu memperkirakan APBN 2024 akan ditutup dengan defisit total mencapai Rp609,7 triliun, atau 2,29% dari PDB. Defisit tersebut naik naik Rp80,8 triliun dari target pemerintah.
“Kenaikan defisit Rp80,8 triliun adalah kombinasi dari pendapatan negara yang tadi mengalami beberapa koreksi atau tidak mencapai target maupun kontraksi,” jelasnya.