Jakarta, Gatra.com- Kepala kepolisian daerah Sumatra Barat (Kapolda Sumbar) Irjen Suharyono memastikan belum menutup kasus kematian Afif Maulana (13). Sebelumnya, Polda Sumbar disebut telah menutup kasus ini karena siswa SMP itu disebut meninggal karena lompat dari jembatan.
"Yang pasti sampai saat ini kami nyatakan belum menutup atau menghentikan kasus ini," kata Suharyono saat dikonfirmasi, Kamis,(4/7).
Suharyono juga memastikan pihaknya tetap terbuka. Kemudian, menegaskan tidak akan menutup-nutupi kasus kematian Afif yang ditemukan mengapung di Sungai Batang Kuranji, dekat jembatan di jalan bypass, Kota Padang, Sumbar pada Minggu, (9/6) lalu pada pukul 11.55 WIB.
Suharyono mengatakan penyelidikan juga telah dilakukan secara prosedural dan profesional berdasar standar operasional prosedur (SOP). Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, penyidik menduga kuat Afif meloncat dari jembatan ke dasar sungai untuk menyelamatkan diri dari polisi.
"Kalau ada pihak yang membuat skenario tanpa fakta, ya kami luruskan," ujar mantan Direktur Intelijen Keamanan Polda Kepulauan Riau (Kepri) itu.
Sebelumnya, Polda Sumbar disebut telah menutup kasus kematian Afif. Bocah SMP itu dinyatakan tewas karena patah tulang iga sebanyak enam ruas yang mengakibatkan paru-paru Afif robek.
"Penyebab kematiannya adalah karena patah tulang iga dan merobek paru-paru itu," kata Suharyono dalam konferensi pers di Mapolda Sumbar, Minggu, (30/6).
Suharyono mengatakan patah tulang yang dialami Afif diduga karena berbenturan benda keras saat jatuh ke sungai. Sedangkan, terkait luka lebam di tubuh anak usia 13 tahun itu diduga akibat Afif sudah menjadi mayat.
"Keterangan dokter forensik itu lebam mayat akibat telah meninggal beberapa jam sebelumnya," jelas Suharyono