Home Gaya Hidup Sharp Indonesia-IDI Kampanye Udara Sehat Dalam Ruangan

Sharp Indonesia-IDI Kampanye Udara Sehat Dalam Ruangan

Jakarta, Gatra.com - Sharp Electronics Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk bersama -sama mensosialisasikan penting-nya menciptakan udara sehat di dalam ruangan di tengah masyarakat.

Polusi udara dalam ruangan memiliki dampak yang lebih mematikan. Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti pneumonia, sakit kepala, sakit tenggorokan, sesak nafas, bersin, iritasi pada mata, stroke hingga Jantung. Banyak penyebab polusi udara dalam ruang terjadi. Salah satunya adalah ventilasi udara buruk yang menyebabkan debu. Faktor lainnya, proses pembakaran dalam rumah tangga seperti rokok, memasak, bahan kimia pembersih, bulu binatang, tungau, jamur dan serbuk terjebak dalam ruangan.

Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menyerang organ paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang ada di udara. Selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan kasus ISPA baik secara global dan menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita. Polusi udara juga memiliki dampak serius pada anak - anak yang dapat menyebabkan gangguan kognitif yang mempengaruhi perkembangan otak anak, seperti sulit berkonsentrasi yang menyebabkan turunnya kemampuan belajar dan daya ingat, pengembangan paru yang tidak optimal hingga gangguan pada pertumbuhan.

Shinji Teraoka, Presiden Direktur, PT Sharp Electronics Indonesia, mengatakan “Sudah lebih dari 20 tahun Sharp mengembangkan teknologi Plasmacluster, selama itu pula Sharp terus melakukan penelitian guna meningkatkan fungsi dari produk penjernih udaranya agar dapat memberikan ekstra perlindungan dalam menjaga kesehatan konsumen setianya. Melalui kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia, kami berharap kami dapat berkontribusi lebih banyak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menciptakan udara yang sehat di rumah mereka”.

“Ciptakan Udara Sehat Untuk Indonesia’ menjadi slogan yang diangkat guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghadirkan kualitas udara yang bersih, sehat dan segar di dalam rumah. Pesan ini sangat sesuai dengan fungsi air purifier dan teknologi Plasmacluster milik Sharp. Seluruh produk air purifier Sharp dibenamkan ion generator yang menghasilkan Ion Plasmacluster bermuatan positif (H + (H2O) m) dan ion bermuatan negatif (O2– (H2O) n) yang dilepaskan ke udara secara bersamaan. Ion positif dan negatif secara instan mengikat pada permukaan bakteri di udara, jamur, virus, alergen, dan sejenisnya, kemudian mengubahnya menjadi radikal OH (hidroksil) yang memiliki daya oksidasi sangat tinggi. TeknoIogi Plasmacluster menjadi teknologi pemurnian udara unik yang bekerja untuk menekan aktivitas bakteri, dll, dengan memecah protein di permukaan tubuh mereka melalui reaksi kimia. Teknologi Plasmacluster mampu menghilangkan bau, melumpuhkan virus, bakteri dan kuman serta mengurangi pertumbuhan jamur dan listrik statis.

Teknologi ini telah dipatenkan oleh Sharp dan sudah lebih dari 40 lembaga riset di dunia melakukan uji coba kemampuan Plasmacluster dalam melumpuhkan 99.9% beragam virus penyakit pernafasan dan mampu meningkatkan konsentrasi pada pengemudi kendaraan. Saat ini Sharp menjadi satu-satunya brand elektronik yang memiliki jajaran produk air purifier terlengkap di Indonesia yang memiliki beragam fungsi, seperti pengatur kelembaban ( humidifier / dehumidifier ) pada ruangan, memurnikan ruang kabin kendaraan, dan personal care.

“Kami dari Ikatan Dokter Indonesia sangat mengapresiasi Sharp Indonesia yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas udara di dalam ruangan. Dampak polusi udara dalam ruang ini menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Sesuai dengan program kesehatan pemerintah Republik Indonesia, kami berharap melalui kampanye ini kami dapat meningkatkan kesadaran masyarakat hingga dapat menyukseskan program pemerintah dalam mengurangi kasus angka kematian akibat Pneumonia yang terjadi di Indonesia”, jelas Dr. Ulul Albab, Sp.OG, Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Rabu (3/7).

71