Home Milenial Diterima Istana, Remaja Genius Miklos Sunario Siap Berkontribusi bagi Negara

Diterima Istana, Remaja Genius Miklos Sunario Siap Berkontribusi bagi Negara

Jakarta, Gatra.com – Pemuda genius asal Indonesia yang tampil di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Miklos Sunario, diterima oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di Kantor KSP Gedung Bina Graha, Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Senin, 1 Juli 2024.

Ini menjadi pertemuan kedua Miklos di istana setelah sebelumnya sempat berkunjung pada Mei lalu. Menariknya, dalam pertemuan kali ini, Miklos didampingi oleh koleganya asal Kanada dan tim EduBeyond. Mereka di antaranya Tienlan Sun, Vincent Qi, Hinson Chan, dan Alvin Xiao. Turut hadir mendampingi orangtua Miklos, Agus Sunario dan pengamat kebijakan publik, Wibisono.

Miklos Sunario, pemuda 20 tahun, yang menciptakan aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI) di bidang pendidikan yang dinamai EduBeyond. Atas kepiawaiannya merancang AI pendidikan yang bermanfaat bagi anak-anak kurang mampu, mahasiswa Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada itu mencuri perhatian PBB.

Miklos Sunario Tampil di Forum PBB (Istimewa)

Miklos diundang PBB pertama kali pada ECOSOC Partnership Forum di PBB pada 31 Januari 2023. Saat itu, ia menyampaikan pidato di PBB dengan judul paparan “AI Transforming Education”. Setelah itu, ia kembali diminta tampil di forum yang sama pada 9 Mei 2024 untuk menjelaskan bagaimana MRAFE (AI rintisan EduBeyond) dapat mengakselerasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Teranyar, Miklos diundang Badan Teknologi Informasi dan Komunikasi Khusus PBB, ITU (Persatuan Telekomunikasi Internasional) untuk menjadi pembicara panelis “AI for Good” Global Summit, di Jenewa, Swis pada 30-31 Mei 2024.

Dalam pertemuan dengan KSP Moeldoko beserta tenaga ahli KSP, Miklos membahas terkait platform AI yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa di bidang kebijakan publik (public policy) dan birokrasi pemerintahan. Moeldoko dalam pertemuan tersebut menyambut antusias dan bangga upaya Miklos mengembangkan AI yang sejatinya dapat diterapkan di Indonesia.

Miklos Sunario dan Tim Diterima KSP Moeldoko di Istana Merdeka (Istimewa)

Miklos berharap Indonesia jangan sampai tertinggal oleh negara lain karena kini setiap negara yang mampu memanfaatkan AI dengan tepat akan maju lebih pesat. Kepada Gatra.com, Miklos memaparkan bagaimana teknologi AI yang dikembangkan EduBeyond memberikan solusi terhadap tiga pertanyaan atau persoalan nyata di dunia pendidikan.

Pertama, bagaimana agar setiap negara memiliki kualitas pendidikan yang sama dengan negara maju. Kedua, bagaimana agar mereka yang tinggal di daerah terpencil dan terluar dapat mengakses kualitas pendidikan yang sama dengan mereka yang tinggal di kota-kota besar. Terakhir, bagaimana cara mempersonalisasi pendidikan agar sesuai minat maupun kelebihan/kelemahan setiap individu, serta agar apa yang dipelajari relevan dan mampu menjawab kebutuhan nyata saat ini.

“Saya berbicara tentang seputar kualitas pendidikan, dan bagaimana digitalisasi dan personalisasi pembelajaran dapat mengatasi masalah ini,” ujar Miklos yang juga Co-Founder dan CEO EduBeyond.

Miklos memaparkan bagaimana EduBeyond merancang teknologi MRAFE dan menggabungkannya dengan teknologi Large Language Model AI yang ada saat ini. Edubeyond juga berhasil mewujudkan teknologi Deep Knowledge Tracing, tingkat advance dari Neural Information Processing System (NIPS) yang mampu mendeteksi pola interaksi pengguna dalam proses pembelajaran.

Miklos Mengajar Anak-anak Indonesia Secara Virtual (Istimewa)

Di bidang pendidikan, Miklos memperlihatkan bagaimana AI EduBeyond sangat membantu lembaga pendidikan memetakan profil setiap siswa, merancang materi pembelajaran yang tepat, memeriksa hasil belajar, serta memproyeksikan intervensi lebih lanjut untuk setiap siswa sesuai kelebihan dan kelemahannya.

Teknologi AI itu juga mampu menampilkan grafis kemajuan yang dicapai serta proyeksi pengembangan ke depan yang dapat diambil oleh siswa. Teknologi MRAFE yang dikembangkan EduBeyond juga dapat merangkum pembelajaran dari berbagai sumber, baik berupa gambar, video, suara, powerpoint, grafis dan lain-lain serta menampilkannya secara interaktif dalam proses pembelajaran.

Di bidang korporasi, teknologi MRAFE sanggup mengkonversi data perusahaan menjadi materi pembelajaran yang dirancang khusus. Sehingga apapun yang dipelajari pegawai dapat diaplikasikan sesuai kebutuhan perusahaan. Disamping itu, teknologi MRAFE memungkinkan perusahaan memiliki AI tersendiri yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan, penyusunan strategi dan keperluan lainnya.

Dalam bidang penjualan, teknologi AI Edubeyond berhasil menghadirkan simulasi yang terukur dalam peningkatan penjualan. Demikian juga dalam bidang leadership, manajemen, dan bidang teknis lainnya.

“Teknologi MRAFE ini merupakan salah satu teknologi AI terbaik saat ini, dan kemarin di Jenewa beberapa Badan PBB menjajaki implementasi MRAFE ini untuk pencapaian SDG. Ini terobosan besar bagi mereka yang memahami dampaknya,” ujar Miklos.

Menurutnya, AI sangat bermanfaat untuk peningkatan produktivitas dan penghematan biaya. AI mampu memproses data dan memberikan proyeksi bahkan prediksi hasil sebuah program. “Sejak awal bisa dilihat potensi keberhasilan maupun kegagalan, sehingga kita tidak membiayai kegagalan. Ini sangat penting karena kita akan menghemat waktu dan biaya yang luar biasa besar. Untuk produktivitas, ini sangat cost effective,” katanya.

AI, lanjut Miklos, juga dapat diterapkan untuk bidang pangan, air bersih dan lain-lain. Miklos menyebut, dirinya siap bekerja menggunakan teknologi dalam rangka memajukan kemandirian pangan dan ketersediaan air bersih di Indonesia. “Selain pendidikan, pangan dan air bersih menjadi wadah yang diberi perhatian khusus secara internasional,” ucapnya.

Pengamat Kebijakan Publik, Wibisono mengatakan, Miklos adalah sosok aset bangsa yang harus diperhatikan negara. Karena banyak sekali anak jenius berbakat memilih bekerja di luar negeri karena di Indonesia merasa tidak diperhatikan dan dihargai. “Maka dari itu saya sebagai paman dia akan terus mendukung agar pemerintah bisa mengakomodir keahlian Miklos yang sangat langka ini. Inilah generasi masa depan yang cermerlang untuk bisa membawa Indonesia menjadi negara maju,” pungkasnya.

1310