Jakarta, Gatra.com - Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) meluncurkan Indonesia Philanthropy Outlook 2024 pada Selasa, 2 Juli 2024 di Menara Bappenas, Jakarta Selatan.

Outlook ini berisikan perkembangan sektor filantropi di Indonesia, termasuk rekomendasi untuk memperkuat ekosistem filantropi terhadap pembangunan berkelanjutan.

“Indonesia Philanthropy Outlook merupakan bentuk salah satu komitmen PFI untuk memperkuat ekosistem filantropi dalam aspek data dan informasi,” kata Ketua Badan Pengurus PFI, Rizal Algamar.

Rizal menyebutkan, outlook ini adalah kali kedua yang telah dipublikasikan oleh PFI, sebelumnya PFI telah meluncurkan outlook pertama pada 2022.

“Jadi, publikasi ini kita mengharapkan bisa menjadi referensi bagi kita semua dan juga para pemangku kepentingan yang ingin bersama-sama mengakselerasi capaian-capaian SDGs (Sustainable Development Goals),” sebutnya.

Lebih lanjut, dia menyoroti pada 2024 ini, 89 persen program filantropi sudah selaras dengan tujuan SDGs, sedangkan pada 2022 kemarin sebesar 84 persen.

Program-program yang dimaksud berkaitan dengan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, iklim dan lingkungan, advokasi serta kesehatan. Adapun pemberdayaan ekonomi menjadi fokus utama pada tahun ini.

“Berarti sebagian besar anggota-anggota kita dan juga para filantropis lebih menyelaraskan kegiatan-kegiatan agendanya terhadap komitmen SDGs,” ujar Rizal.

Dirinya berharap Indonesia Philanthropy Outlook 2024 ini dapat bermanfaat serta menjadi panduan berharga bagi semua pemangku kepentingan filantropi.

“Kami berharap filantropi di Indonesia terus berkembang dan didukung dengan ekosistem yang baik agar memberikan dampak serta manfaat bagi kita semua,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Pungkas Bahjuri Ali, mengapresiasi inisiatif peluncuran Indonesia Philanthropy Outlook 2024 oleh PFI sebagai panduan jelas untuk memperkuat ekosistem filantropi terhadap SDGs.

Sependapat dengan Rizal, Pungkas memandang angka 89 persen sudah menunjukkan program filantropi selaras dengan tujuan SDGs.

“Angka ini [89 persen] menunjukkan bahwa sebagian besar lembaga filantropi di Indonesia telah menerapkan prinsip, target, dan indikator SDGs, sehingga komitmen kuat sektor filantropi dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dapat terukur dan berdampak signifikan,” ucapnya.

Pungkas turut mengingatkan bahwa kerja sama erat antar-stakeholders terkait, seperti Pemerintah, lembaga filantropi, sektor swasta, hingga masyarakat dapat menciptakan ekosistem filantropi yang kuat dan berkelanjutan.

“Karena itu marilah kita terus berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan memperkuat komitmen kita dalam mendorong pembangunan berkelanjutan,” tutupnya.