Home Kesehatan Begini Tips Dokter Untuk Kenali Jenis Batuk dan Penanganannya

Begini Tips Dokter Untuk Kenali Jenis Batuk dan Penanganannya

Jakarta, Gatra.com - Pemahaman masyarakat terhadap berbagai jenis keluhan batuk dinilai penting untuk mendapat penanganan yang tepat. Karena diketahui, batuk merupakan keluhan umum dialami masyarakat yang tergolong ringan.

Karena itu biasanya hampir semua melakukan swamedikasi alias melakukan pengobatan sendiri. Meskipun, swamedikasi pun berpotensi berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar.

Dokter spesialis penyakit dalam di RS St. Elisabeth Bekasi, dr. Patriotika Ismail, mengatakan bahwa batuk adalah tindakan refleks dari saluran pernapasan yang digunakan untuk membersihkan saluran napas atas.

“Penyebab dan jenis batuk bisa berbeda-beda, tetapi yang patut diperhatikan adalah jika batuk sudah dialami lebih dari 2 minggu termasuk batuk kronis, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter,” ungkap dokter yang akrab dipanggil dengan dokter Rio ini dalam keterangannya, Senin (23/6).

Batuk yang sifatnya akut (berlangsung hanya beberapa hari sampai 2 minggu) yang paling umum dialami, dan biasanya jenisnya adalah batuk produktif (batuk berdahak), dan batuk nonproduktif (batuk kering).

Kedua batuk ini jamak terjadi sebagai gejala awal penyakit lain seperti flu, atau iritasi saluran napas akibat polusi udara, alergi zat tertentu, dan asap rokok. Kedua tipe batuk ini biasanya dapat mereda dengan swamedikasi obat batuk OTC (over the counter/ dijual bebas) atau tablet hisap untuk batuk kering.

Yang perlu lebih diwaspadai, sambung Rio, adalah batuk produktif atau nonproduktif yang dialami hanya di malam hari (nokturnal), karena selain dari sebab yang disebut di atas, bisa juga menjadi gejala acid reflux atau asam lambung yang naik ke saluran pernapasan.

“Jika waktu malam Anda terganggu batuk berminggu-minggu, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter,” tegas dia.

Salah satu yang menarik dari jenis batuk, adalah batuk psikogenik, yaitu batuk yang bukan disebabkan oleh penyakit fisik, tapi disebabkan ketika kecemasan dan rasa panik terjadi pada pikiran dan tubuh.

Batuk jenis ini pun sering juga disebut habit cough atau batuk kebiasaan, situasi yang membuat gugup, panik dan tidak nyaman, udara dingin, bahkan jika di sekitarnya ada orang batuk bisa menyebabkan tercetusnya batuk seperti ini.

Habit cough umumnya tidak berdahak, tidak berespon terhadap terapi konvensional, namun tidak berbahaya. Batuk akan membaik jika masalah psikologis teratasi.

Terkait hal ini, Rio mengingatkan masyarakat, untuk jangan lengah mewaspadai tanda-tanda batuk kronis dan batuk yang disebabkan penyakit yang menyerang paru-paru. Jika batuk terasa parah disertai demam, menyebabkan sulit bernapas, nyeri dada, sulit makan, terdapat penurunan berat badan, bahkan mengeluarkan darah, bisa jadi penyebabnya adalah chronic obstructive pulmonary disease (COPD), batuk rejan (pertussis), atau bahkan tuberkulosis atau TB.

“Karena itu jangan lalai menangani gejala-gejala parah, terutama jika batuk sudah dialami menetap selama lebih dari dua minggu,” papar dr. RIo.

Ditambahkan oleh dokter medis PT Bintang Toedjoe, dr. Elizabeth Angelina Tjandra, ia menyarankan untuk tetap bijak dalam memilih obat untuk swamedikasi.

Untuk meredakan batuk akut, perhatikan untuk mengonsumsi obat-obat yang memang diperuntukkan untuk dijual bebas (OTC) untuk batuk dan menggunakannya sesuai dosis yang dianjurkan di kemasan. Hindari membeli sendiri obat-obatan yang tidak dijual bebas dan obat yang memerlukan resep dari dokter.

“Kini ada obat batuk dengan kemasan satu dosis dan praktis untuk dibawa dan dikonsumsi, karena itu sebaiknya pilih obat OTC yang sesuai dengan aktivitas.” ujar dia.

35

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR