Tapanuli Selatan, Gatra.com – PT Agincourt Resources (PTAR) selaku pengelola Tambang Emas Martabe siap melakukan diversifikasi bisnis, tidak hanya emas dan perak semata tapi juga tembaga.
“Secara tradisional kami memang dari 2012 itu hanya produksi emas dan perak di sini. Saat ini kami sebenarnya kami sudah mulai produksi tembaga juga. Tembaga di sini sedikit, tidak ekonomis sebenarnya kalau mau ditambang. Beda dengan di Papua, kalau di Gresberg,” ucap General Manager Operations (GMO) Tambang Emas Martabe, Rahmat Lubis baru-baru ini kepada awak media di sela-sela kunjungan ke Tambang Martabe di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Meskipun jumlahnya sedikit, PTAR sudah mulai menyiapkan rencana untuk membangun pabrik tambahan untuk memproduksi tembaga tersebut. Saat ini memang belum ada yang dijual karena mereka masih mencari pembeli. Tetapi pihaknya optimis dalam beberapa bulan ke depan akan bisa menjual tembaga juga dari tambang ini.
“Kami sedang mencari buyer yang proper,” imbuh Rahmat.
Untuk tahun ini PTAR masih tetap fokus untuk mencapai produksi emas dan perak. Produksi tahun ini diproyeksikan mencapai 210 ribu ounces setara emas. Bila dibandingkan dengan tahun lalu angka tersebut naik sekitar 10%.
Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin baik, PTAR berencana menaikkan produksi secara bertahap pada 2025 dan 2026.
PTAR merupakan anak perusahaan United Tractor (UNTR), yang merupakan bagian dari Group Usaha Astra. UNTR mengambil alih PT Agincourt Resources melalui anak usahanya PT Danusa Tambang Nusantara, dan tercatat memiliki 95% saham PTAR. Sisa 5% saham lainnya dipegang oleh PT Artha Nugraha Agung, yang 70% sahamnya dimiliki oleh Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30% lainnya milik Provinsi Sumatra Utara.