Jakarta, Gatra.com – Koordinator Survei Citra Nasional Network (CNN), Muhammad Firman, mengatakan, tingkat keterpilihan atau elektabilitas mantan Bupati Jember, Faida, mengungguli beberapa nama yang digadang-gadang berpotensi maju di Pilkada Jember 2024.
Firman dalam keterangan pada Kamis, (20/6), menyampaikan, berdasarkan hasil survei teranyar CNN, elektabilitas Faida mencapai angka 31,2%. Ini berada di tof of mind. Selanjutnya Bupati Jember Hendy Siswanto 20,9%, anggota DPRD Jatim Muhammad Fawait 14,7%, Kader PDI-Perjuangan Hadi Supaat 5,6 %.
Selanjutnya, cucu KH Achmad Shidiq, Gus Jaddin Wajad 5,2%, dan tokoh lainnya di bawah 2%. Namun undecided voters (rahasia dan tidak menjawab) masih terbilang tinggi, yakni mencapai angka 18,9%.
Firman lebih lanjut menyampaikan, ketika diuji simulasi tiga nama, yakni Faida, Hendy Siswanto, dan Muhammad Fawait, angka keterpilihan Faida dan petahana Hendy Siswanto terpaut cukup tebal.
“Faida tetap leading di posisi pertama dengan elektabilitas 42,7% dan Hendy Siswanto di posisi kedua dengan raihan elektabilitas 30,1%. Kemudian Muhammad Fawait 19,1%. Responden tidak tahu atau tidak menjawab (TT/TJ) sebesar 8,1%,” ujar Firman.
Menurut Firman, mayoritas masyarakat atau 45,3% responden menyatakan kinerja dan rekam jejak adalah faktor yang paling mempengaruhi mereka dalam memilih kepala daerah. Lalu 24,5% lebih mempertimbangkan visi-misi dan program, 14,5% melihat agama kandidat, 9,2% meninjau karakter personalnya, dan 6,5% memilih berdasarkan kompetensi kandidat.
“Pelaksanaan survei CNN dilakukan secara tatap muka pada 1–14 Juni 2024, menggunakan metode multistage random sampling yang menyasar 1.680 orang sebagai sampel. Adapun Margin of Error (MoE) -/+ 2,39%, dengan tingkat kepercayaan 95%,” katanya.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kendali kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali kualitas ini tidak ditemukan kesalahan berarti.
Sementara itu, pengamat politik Ludiro Madu menilai besarnya angka keterpihan tersebut menjadika Faida mempunyai peluang besar untuk maju di Pilkada Jember 2024.
Faida, lanjut dia, harus bergerak bergerak lebih cepat untuk memainkan mesin politiknya untuk melawan petahana di Pilkada Jember 2024, di antaranya untuk merebut suara NU di Jember.
Menurutnya, dukungan partai politik (parpol) dan masyarakat Jember menjadi alat Faida untuk kuasai suara dan memenangkan kontestasi nanti.