Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) menilai bahwa, ketahanan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, ketahanan perbankan tersebut tercerimin dari likuiditas yang memadai, risiko kredit yang rendah, dan permodalan yang kuat.
“Likuiditas perbankan yang tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi sebesar 25,78%,” kata Perry dalam konferensi pers hasil RDG bulanan Juni, Kamis (20/6).
Sementara itu, kata Perry rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi sebesar 25,97% pada April 2024. Kemudian, rasio kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) tercatat rendah sebesar 2,33% (bruto) dan 0,81% (neto).
Perry juga menjelaskan bahwa, ketahanan perbankan yang kuat juga didukung oleh kemampuan membayar korporasi dan rumah tangga yang baik. Ketahanan permodalan dan likuiditas perbankan yang kuat juga ditunjukkan dengan hasil stress test perbankan.
“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan,” pungkasnya.