Demak, Gatra.com - Bupati Demak Eisti'anah menyampaikan bahwa irigasi merupakan salah satu faktor kunci dalam sektor pertanian dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan saat rapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Demak dalam Rapat Koordinasi Komisi Irigasi Kabupaten Demak Tahun 2024 di Gedung Grhadika Bina Praja. Kamis, (20/6).
“Sektor pertanian yang maju dan unggul sangat bergantung pada sistem irigasi yang efektif dan efisien,” ungkapnya.
Baca Juga: Bupati dan Wakil Bupati Serahkan Hewan Kurban di Masjid Agung Demak
Atas dasar itu, katanya, pendayagunaan dan pemanfaatan sumber daya air secara berkelanjutan perlu menjadi perhatian serius, guna mencukupi pemenuhan kebutuhan irigasi untuk pertanian rakyat.
“Tentunya tanpa mengesampingkan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat,” sebutnya.
Eisti'anah juga mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini yang bertujuan untuk evaluasi masa tanam 1 (MT.1), masa tanam 2 (MT.2), dan persiapan menghadapi musim kemarau.
Dia meminta Komisi Irigasi untuk merumuskan rencana tata tanam dengan mempertimbangkan data debit air yang tersedia di setiap daerah irigasi.
Baca Juga: Pemkab Demak Serahkan Bantuan Hibah Organisasi Kemasyarakatan
Dalam rapat juga membahas pola tanam dan rencana tata tanam musim hujan tahun 2023-2024 dan musim kemarau tahun 2024 yang telah ditetapkan melalui Keputusan Bupati Demak Nomor 520 Tahun 2023. Penetapan ini bertujuan untuk mengatur ketersediaan air di masing-masing daerah irigasi.
Dalam kesempatan tersebut, Eisti'anah juga menyinggung tentang tantangan geografis Kabupaten Demak yang berada di jalur hilir sungai dan memiliki 13 DAS (Daerah Aliran Sungai) yang melintasi wilayah tersebut.
Selain itu, ia juga menyoroti masalah penurunan muka tanah (land subsidence) yang dialami Kabupaten Demak dengan rata-rata 1 hingga 20 cm per tahun.