Home Regional UMKM dan Pariwisata Maju, NTB Tuan Rumah Confrence International Public Sektor 4 Negara

UMKM dan Pariwisata Maju, NTB Tuan Rumah Confrence International Public Sektor 4 Negara

Mataram, Gatra.com Pengelolaan Usaha Menengah Kecil dan Mikro dan sektor pariwisata yang cukup maju di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi pertimbangan lokasi digelarnya Public Sector International Confrence (PSIC) 2024 di NTB.

Penyelanggaraan confrence international yang menghadirkan peserta dari unsur pemerintahan dan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta serta sejumlah Negara seperti Malaysia, Jepang, Australia, dan Finlandia tersebut diinisiasi Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN Kemenkeu RI.

Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov NTB, Dr. H. Fathul Gani, memberi apresiasi kepada Civitas Akademika Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN Kementerian Keuangan RI yang telah memilih Provinsi NTB menjadi tuan rumah penyelenggaraan Public Sector International Confrence (PSIC) 2024.

“Pada prinsipnya Pemprov NTB siap menjadi tuan rumah konfrensi internasional diselenggarakan di daerah kami. Dan kita berharap dengan kegiatan ini akan menjadi motivasi bagi pelaku UMKM di NTB maupun pengenalan destinasi pariwisata NTB yang menjadi objek penelitian dan kajian yang akan dilakukan,” kata H Fathul Gani di Mataram, Rabu, (19/6).

Direktur PKN STAN Kemenkeu RI, Evy Mulyani, menyebutkan, kedatangan ke NTB untuk berkoordinasi terkait penyelenggaraan kegiatan PSIC 2024 di NTB yang direncanakan akan berlangsung dari tanggal 11–12 September 2024.

“NTB kita pilih sebagai lokasi konfrensi internasional ini mengingat pengembangan UMKM di daerah ini sudah relatif maju. Harapannya akan menjadi referensi dan pembelajaran sangat berharga dari PKN sendiri dari sisi akademik maupun bagi pengembangan UMKM serupa di daerah lainnya,” Evy Mulyani menjelaskan.

Menurutnya, kebijakan pengembangan UMKM yang selama ini dilakukan oleh Pemprov NTB terkait bisa sejalan dengan teori akademik yang sudah ada dalam PKN. Kegiatan bertaraf internasional ini bisa menjadi acuan pengembangan sektor pariwisata di NTB yang sudah cukup maju dan menjadi barometer pengembangan wisata bagi daerah lainnya di Indonesia bahkan dunia internasional.

“Jadi pengembangan UMKM-nya termasuk pengembangan destinasi-destinasi wisata di NTB juga bisa menjadi acuan bersama dalam proses akademik yang selama ini ada di PKN. Karena pesertannya juga berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Australia, Jepang, dan Finlandia juga bisa menjadi promosi destinasi wisata di NTB,” ujarnya.

Ia menyampaikan, para peserta pada kegiatan tersebut nantinya juga menghadirkan peserta dalam negeri dari perguruan tinggi dan unsur pemerintahan. Kegiatan ini menggabungkan antara akademisi dengan pengambil kebijakan di pemerintahan.

“Targetnya bukan hanya publikasi di jurnal nasional dan internasional. Dari hasil penelitian yang akan kami lakukan d NTB juga sebagai acuan untuk rekomendasi kebijakan baik pemerintah daerah maupun di institusi pendidikan yang ada pada kami,” kata Evy Mulyani.

168