Solok, Gatra.com – Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, mengatakan, perlu upaya berkesinambungan guna mengubah pola konsumsi masyarakat ke pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman atau menu B2SA.
“Upaya tersebut tidak mudah karena terkait dengan perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan pemangku kepentingan terkait,” kata Zul Elfian pada pekan ini.
Ia menyampaikan, untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat (Sumbar), menggelar Lomba Cipta Menu B2SA di Balairung 99 Rumah Dinas Wali Kota Solok.
Menurutnya, lomba tersebut demi menciptakan generasi yang sehat dan cerdas dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan B2SA.
“Pangan merupakan hal yang sangat penting dan strategis bagi keberlangsungan hidup umat manusia. Kebutuhan manusia akan pangan merupakan hal yang sangat mendasar, sebab konsumsi pangan adalah salah satu syarat utama penunjang kehidupan,” katanya.
Keberhasilan dalam proses pembentukan sumber daya manusia (SDM), di antaranya ditentukan oleh keberhasilan memenuhi kecukupan pangan dan perbaikan pola konsumsi pangan.
“Perbaikan pola konsumsi melalui penganekaragaman pangan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan B2SA guna menunjang hidup sehat, aktif, dan produktif,” ujarnya.
Keragaman dan keseimbangan konsumsi pangan pada tingkat keluarga akan menentukan kualitas konsumsi pangan pada tingkat wilayah. Kualitas konsumsi pangan penduduk di tingkat wilayah dicerminkan dengan Skor Pola Pangan Harapan (PPH).
“Sedangkan di tingkat keluarga dan individu, untuk menentukan asupan makanan sesuai prinsip konsumsi pangan B2SA menggunakan pendekatan panduan porsi makanan,” ujarnya.
Lebih lanjut Zul Elfian mengungkapkan, untuk Kota Solok, pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada tahun 2023 sebesar 88,9. Angka ini masih di bawah kondisi ideal, yaitu 100.
Menurutnya, hal ini disebabkan karena pola konsumsi pangan masyarakat Kota Solok yang masih kurang beragam. Konsumsi sayur, buah-buahan, umbi-umbian, dan kacang-kacangan masih rendah sehingga perlu ditingkatkan, di samping juga meningkatkan konsumsi pangan hewani terutama ikan.
“Stunting dan tumbuh kembang anak saat ini sangat menjadi perhatian, hal ini sangat berkaitan erat dengan asupan makanan bergizi seimbang yang disediakan oleh orang tua untuk konsumsi di rumah, ataupun bekal untuk dibawa anak ke sekolah,” ucap Zul.
Asupan makanan yang B2SA sesuai dengan kaidah isi piringku harus menjadi perhatian setiap orang tua agar anak dapat hidup sehat, aktif, dan produktif.
“Melalui lomba ini diharapkan ibu-ibu PKK dapat meningkatkan kreativitas dalam mengolah dan menyediakan bekal anak sekolah yang sehat, beragam, bergizi seimbang, dan aman sehingga tercipta generasi yang sehat dan cerdas,” katanya.