Home Gaya Hidup LSPR Perkenalkan Keberagaman Budaya Kampung Seni Edas di Bogor

LSPR Perkenalkan Keberagaman Budaya Kampung Seni Edas di Bogor

Jakarta, Gatra.com - LSPR Jakarta mengadakan pagelaran “Pesta Edas” untuk memperkenalkan keberagaman budaya yang dimiliki oleh Kampung Seni Edas di Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.

Acara Pesta Edas dihelat oleh mahasiswa/i semester 6 Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta dari kelas PRDC25-1SP. Gelaran ini dimeriahkan dengan showcase yang menampilkan kesenian khas Kampung Seni Edas serta Mini Exhibition.

“Kampung Seni Edas dibuat sebagai tempat wisata kesenian pertama di Bogor dengan kesenian yang diciptakan sendiri seperti Langir Badong, Wayang Kaleng, Boboko Ngentep, dan sebagainya. Sehingga kesenian ini tidak ada di tempat lain,” ujar Ade Suarsa, Pimpinan Kampung Seni Edas, dikutip dalam keterangannya, Jumat (14/6).

Ade mengakui bahwa lantaran kurangnya publikasi ya, keberadaan Kampung Seni Edas menjadi kurang dikenal. Ia pun berterima kasih atas gelaran yang dihelat oleh para mahasiswa LSPR di Kampung Seni Edas.

“Saya juga mau berterima kasih dengan anak-anak muda yang sampai sekarang masih mau peduli dengan kesenian tradisional mengingat kesenian tradisional saat ini kan sudah mulai banyak dilupakan ya,” tambah Ade.

Pesta Adas diawali dengan penampilan wayang kaleng yaitu merupakan salah satu ciri khas Edas yang terbuat dari limbah kaleng, karung, tambang, tali, dan bambu.

Wayang ini mengisahkan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat seperti pudarnya kebudayaan di generasi muda. Wayang Kaleng ini nantinya akan diperkenalkan dan dipertunjukan untuk pertama kalinya secara internasional di Australia.

Dalam pertunjukan wayang kaleng, penonton juga diajak untuk mencoba alat musik tradisional Pew Pew bersama-sama. Selanjutnya penampilan diisi dengan pertunjukan Lembur Kuring Khas Kampung Seni Eda oleh siswi SMP Negeri 1 Bogor. Lembur kuring merupakan pertunjukan alat musik tradisional Sunda yang dipadukan dengan nyanyian.

Kemudian, acara diakhiri dengan pertunjukan Tari Kaulinan Barudak yang merupakan tarian anak-anak diambil dari budaya bermain anak-anak serta Tunggul Kawung yang merupakan perpaduan tarian dan bedug.

Dosen Community Development dan pembimbing mahasiswa LSPR, Rizka Septiana mengungkapkan kebanggaanya kepada para mahasiswanya. “Kami bangga dengan para mahasiswa LSPR yang sudah melaksanakan acara ini dengan baik. Di kemudian hari, para mahasiswa kami ini sudah akan siap terjun ke dunia pekerjaan,” ucap Rizka.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Pesta Edas Theodore berharap, melalui Pesta Edas ini, Kampung Seni Edas dapat dikenal secara lebih luas, terutama di kalangan pemuda dan pelajar, sebagai upaya melestarikan budaya Indonesia.

“Kami juga berharap kegiatan ini dapat membantu memakmurkan budaya dan kesejahteraan masyarakat Sindangsari," kataTheodore.

124