Makkah, Gatra.com- Jemaah haji asal Indonesia sangat menikmati beribadah di Masjidil Haram. "Alhamdulillah. Masya' Allah. Sebuah nikmat yang tiada tara sudah dipanggil Allah untuk "berdekatan"," kata Ahmadi, 54 tahun, jemaah asal Malang, Jawa Timur.
Terkait ibadah, pria kelahiran Ponorogo itu mengaku hanya sekali umroh wajib. Namun, hampir saban Subuh dia mengunjungi masjidil haram untuk thawaf sunah. "Umroh sekali, umroh wajib. Yang hampir setiap hari adalah thawaf sunnah," katanya.
Ahmadi yang menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Nur Fadilah, juga menyempatkan berziarah menapaki jejak-jejak Nabi SAW. Seperti, Jabal Rahmah dan Jabal Tsur. "Serta - keliling sekitar Armuzna (Arofah, Muzdalifah, Mina)," ungkapnya. Ahmadi dan istri menggunakan bis yang dikelola KBIHU (Kelompok Bimbingan Haji dan Umroh) untuk berziarah.
Hal senada disampaikan Afisena Abu Syafiq. "Alhamdulillah umrah sudah hari Sabtu, 8/6, kemarin," kata jemaah yang menginap di di hotel AJM al Khalidiyah itu.
Sebagaimana Ahmadi, Sena juga melakukan ziarah di Makkah. "Saat ini baru selesai dari museum wahyu," katanya. Museum Wahyu berada di Hira Cultural District di kaki Jabal Nur (Gunung Cahaya).
Di puncak Jabal Nur terdapat Gua Hira tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kalinya pada 21 Ramadhan (versi lain 17 Ramadhan) atau bertepatan 10 Agustus 610 M. Di museum wahyu ada penampilan mini theater tentang Ulul Azmi.
Ulul Azmi merupakan sebuah gelar spesial yang diberikan kepada beberapa nabi dan rasul yang memiliki ketabahan dan tingkat tinggi. Pemilik gelar itu termasuk Nabi Muhammad SAW. "Mini theater ulul azmi, sama simulator gua hira," katanya.
Penampilan itu cocok untuk mereka yang enggan naik ke puncak Jabal Nur yang cukup menguras energi. "Cocok buat yang males jalan ke puncak Jabal Nur," katanya.
Jemaah haji lainnya, Sihan Waluyo, 64 tahun, juga berumroh. Tidak seperti Ahmadi dan Sena, Sihan Waluyo berumroh hingga tiga kali. "Yang umroh bersama tiga kali dengan miqat di Tan'im. Alhamdulillah, sekarang saya utamakan shalat di Masjid Haram," katanya.
Meskipun usianya 64 tahun, Sihan Waluyo sanggup mendaki hingga ke gua Hiro di puncak Jabal Nur. "Saya juga sempat duduk didalam gua Hira sambil membayangkan apakah saya bisa dekat sama Nabi SAW ya," ungkapnya.
Terkait resepnya mampu mendaki Jabal Nur, Sihan mengatakan bahwa dia terbiasa berziarah ke peninggalan Sunan Muria di Gunung Muria, Jawa Tengah. "Latihannya ya sering ke Sunan Muria. Perkiraan saya tingginya itu dua kali Sunan Muria," katanya.
Terkait persiapan Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina), Ahmadi, Sena dan Sihan kompak mengatakan menyiapkan secara fisik maupun non fisik. "Persiapan Armuzna yang utama persiapan pemahaman akan rangkaian haji secara utuh, kemudian memaknai setiap titik tujuan," kata Ahmadi.
Sedangkan Sihan Waluyo menyiapkan fisik secara prima untuk bisa beribadah secara maksimal. "Persiapan utamakan olah raga di hotel selalu minum vitamin biar badan fit," katanya.