Salatiga, Gatra.com – Bakal Calon (Balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga Budi Santoso membawa pasukan “emak-emak” saat mengembalikan formulir pendaftaran di kantor DPD PKS Kota Salatiga, Sabtu (8/6).
Politisi senior PKS itu, sebelumnya namanya banyak beredar masuk dalam bursa Pilwakot Salatiga 2024 berdasarkan penjaringan internal partai. BuSan sapaan akrabnya mengatakan, sengaja mengajak kelompok emak-emak dalam pengembalian formulir ke PKS karena ada kedekatan khusus.
“Mereka ini pelaku UMKM, mereka konstituen saya selama menjabat anggota DPRD Salatiga. Tetapi, mereka lebih dominan teman-teman saya dari SD sampai SMA. Karena saya asli Salatiga," ujar Budi.
Baca Juga: Raih Lonjakan Suara Pileg, PKS Jatim, Jateng dan DIY Siap Menangkan Pilkada
Budi menerangkan, selain pelaku UMKM yang masuk dalam relawan #TemanBudi juga dari unsur pecinta tanaman hias. Oleh karena, ketika mendaftar turut menyerahkan tanaman jenis jemani.
Dia mengaku, membawa massa sekira 60 orang atas keinginan pribadi mengantar. Bahkan, kata dia memakai bando berwarna kuning dengan logo PKS karena usulan para pendukung.
“Tanaman Jemani berarti jejek imane, lalu saya naik mobil Wuling bermakna agar manakala terpilih (Walikota) menjadi orang yang eling (ingat) pada rakyat," katanya
Budi menyebutkan, selama ini memang memiliki kedekatan khusus dengan pelaku UMKM besar harapannya apabila terpilih ingin mengembangkan sektor UMKM karena dinilai merupakan identitas Salatiga. Meski begitu, tetap memperhatikan hal lain khususnya birokrasi ramah investor.
Ketua DPD PKS Kota Salatiga Latif Nahari memaparkan, munculnya Budi Santoso dari kader internal partai dinilai memiliki kecocokan. Pasalnya, sosok Budi telah lama di DPRD selama tiga periode.
"Sehingga, ketika beliau (Budi Santoso) naik kelas di Eksekutif tentu pas. Pengalaman tiga periode sudah terbukti. Terlebih, beliau itu senior saya dan pendiri PKS Salatiga, artinya tidak kosongan (pengalaman)," ujarnya
Baca Juga: Survei KIC: Pemilih di Pilkada Lebih Pilih Kader Partai, Kinerja Rekam Jejak Pengaruhi Pilihan
Latif mengaku, meski muncul kader internal yang cukup potensial bukan berarti kandidat telah final. PKS kata dia, akan melakukan fit and proper test dan berkoordinasi dengan DPW PKS Jawa Tengah.
Wakil Ketua DPRD Salatiga itu menilai, kelompok emak-emak yang digalang Budi Santoso adalah langkah cerdas. Sebab, secara peta politik di Salatiga jumlah pemilih perempuan sekira 75 persen.
"Beliau sangat fokus dalam pembinaan UMKM dan sejak tahun 1998 saya bareng beliau. Beliau senior saya, nanti dilihat saja hari terakhir pendaftaran besok ada siapa lagi," tandasnya.