Jakarta, Gatra.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, World Water Forum Ke-10 2024 mendongkar perekonomian nasional sebesar 0,374% atau Rp1,38 triliun.
“Aktivitas perekonomian nasional naik 0,374% selama World Water Forum 2024 dan totalnya Rp1,38 triliun dan [penyerapan] lapangan kerjanya sekitar 10.479 orang,” katanya dalam keterangan pers, Rabu, (5/6).
Sandiaga menyampaikan, angka tersebut merupakan hasil survei perhitungan dampak penyelenggaraan World Water Forum di Bali pada 18-25 Mei 2024 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf).
Lebih lanjut Sandiaga dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” meyampaikan, angka di atas setelah memperhitungkan rata-rata pengeluaran per kunjungan, yakni sebesar Rp38,8 juta atau sebesar US$2.427.
“Pengeluaran tertinggi ada di akomodasi, biaya keikutsertaan, makan-minum, dan penerbangan domestik. Berarti dia [delegasi] setelah dari Bali juga menuju ke beberapa destinasi,” kata Sandiaga.
Sedangkan untuk rata-rata lama tinggal wisatawan atau delegasi asing, lanjut dia, adalah selama 8,7 hari. Mereka lebih lama tinggal dibanding delegasi dari Indonesia, yakni 7,1 hari.
Penyelenggaraan World Water Forum 2024 juga memberikan dampak kepada pelaku UMKM, khususnya di sekitar lokasi penyelenggaraan atau dalam radius 1,4 kilometer. Terjadi peningkatan volume penjualan dan omzet pendapatan pada rentang 21–50%.
“World Water Forum ini bukan hanya meningkatkan ekonomi, tapi juga mempromosikan kearifan dan budaya lokal pengelolaan air kita di kancah internasional,” ujarnya.
Sandiaga menjelaskan, survei tersebut dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Survei dilakukan terhadap 446 responden dengan margin of error 5% dan confidence level 95%. Dari jumlah tersebut, juga diketahui mayoritas lebih dari 90% responden berencana berkunjung kembali ke Bali dan merekomendasikan Bali sebagai tujuan wisata dan bisnis.
Menurut Sandiaga, kesuksesan penyelenggaraan ini kembali menunjukkan bahwa Pulau Dewata, Bali, sebagai destinasi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) berkelas internasional.