Yogyakarta, Gatra.com - Pulau Dewata masih dipandang sebagai pasar potensial bagi pelaku pariwisata di Yogyakarta. Kekompakan pelaku wisata di Bali dan Yogyakarta penting untuk mendongkrak perkembangan pariwisata kedua daerah.
Hal ini mengemuka dalam Table Top Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Guyub Sesarengan #6 Eksplor Bali di Harris Hotel & Residences Sunset Road Bali, yang diikuti 40 pelaku wisata DIY seperti hotel bintang tiga hingga bintang lima, restoran, destinasi wisata serta pusat oleh-oleh di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (30/5) lalu.
Ajang promosi pariwisata DIY ini diramaikan oleh stakeholder dari seluruh kabupaten/kota di DIY seperti Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta.
Dalam keterangan tertulis, Senin (3/6), Ketua BPD PHRI DIY, Deddy Pranowo, menilai bahwa Bali masih dipandang sebagai potential market bagi pelaku pariwisata di DIY, khususnya inbound market, sehingga dipilih kembali sebagai tempat penyelenggaraan Table Top kali ini.
Antusiasme buyer yakni biro perjalanan wisata di Bali dan kabupaten sekitarnya juga sangat tinggi. Ini terbukti dari pendaftaran yang diterima panitia sejumlah lebih dari 50 buyer.
Kegiatan promosi ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta sebagai upaya menggairahkan sektor pariwisata di DIY
Ketua Penyelenggara Table Top Guyub Sesarengan PHRI DIY Muhtar Habibi berharap, kegiatan ini bisa mendongkrak pejualan di semua sektor pariwisata, meningkatkan networking, menambahkan database, hingga memperluas jaringan dalam pemasaran wisata.
Acara ini juga didukung dinas dan pemda DIY dan Bali beserta asosiasi pariwisata, seperti PHRI, ASITA, ASTINDO, ASPPI, dan IPI, hingga perrwakilan pemerintah pusat.
"Kami mengapresiasi kegiatan Table Top PHRI DIY Guyub Sesarengan ini. Sinergi yang dilakukan antar stakeholder sangat kompak, hingga terlaksana sampai seri keenam di Bali. Pariwisata di Bali dan DIY memiliki kekuatan, sehingga potensi ini dapat semakin menguatkan pariwisata di masing-masing daerah," ujar Direktur Pemasaran Kemenparekraf RI, Dwi Marhen Yono.