Jakarta, Gatra.com - Kepala Center of Digital Economy and SMEs INDEF, Eisha Maghfiruha mengatakan bahwa human capital dibutuhkan Indonesia untuk bisa keluar dari middle income trap. Pasalnya, pemerintah menargetkan Indonesia menjadi negara maju lewat visi Indonesia Emas 2045.
"Kalau kita lihat memang membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ya, sekitar 6% per tahun untuk kita bisa menjadi negara maju di 2045," katanya dalam webinar yang digelar pada Minggu malam (2/6).
Sayangnya, lanjut Eisha, Indonesia mengalami scarring effect (efek luka) dari pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian jangka panjang. Akibatnya, tren pertumbuhan ekonomi ke depan lebih rendah dibandingkan sebelum terjadi pandemi.
"Kalau kita lihat di dalam alokasi sumber daya yang ada di perekonomian ini terjadi perubahan secara struktural," ujarnya.
Ia menyebut, perubahan ini mengakibatkan terjadinya learning loss dan job loss. Generasi-generasi muda lebih banyak belajar secara online pada saat pandemi, padahal proses pendidikan secara tatap muka jauh lebih baik.
"Sementara generasi pandemi ini mendapatkan pengalaman berbeda. Begitu juga dengan dunia kerja, banyak pekerja yang lebih nyaman bekerja secara remote," ucapnya.
Padahal, lanjutnya, Indonesia diperkirakan akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030-2040. Bonus demografi ini merupakan potensi yang sangat baik jika dimanfaatkan dengan benar.
"Karena fase kesempatan bonus demografi ini hanya terjadi sekali. Jika kita lewatkan masa emas ini di tahun 2020-2035, sumber daya manusia yang saat ini produktif malah akan menjadi non produktif," jelasnya.
Selama beberapa tahun terakhir, peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan. Dari 214 juta penduduk usia kerja pada Februari 2024, sebanyak 149,38 juta orang di antaranya merupakan angkatan kerja. Dengan demikian, TPAK mencapai 69,80%. Terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 3,55 juta orang sepanjang periode Februari 2023- Februari 2024.
Eisha menyebut, untuk dapat mencapai Visi Indonesia Emas 2045, transformasi ekonomi Indonesia perlu dan urgent untuk dilaksanakan. Potensi bonus demografi juga sangat perlu dioptimalkan.
Ia merekomendasikan beberapa kebijakan yang perlu diambil oleh Pemerintah Indonesia agar dapat mewujudkan visi Indonesia Emas ini. Pertama, percepatan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi serta penguatan pelatihan. Kedua, reskilling dan upskilling, serta integrasi softskills bagi angkatan kerja untuk mengantisipasi disrupsi.
Ketiga, melanjutkan pembangunan infrastruktur dengan padat karya. Terakhir, transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri sektor prioritas.