Home Hukum Kejagung Periksa Dua Adik Ipar Harvey Moeis soal Korupsi Timah

Kejagung Periksa Dua Adik Ipar Harvey Moeis soal Korupsi Timah

Jakarta, Gatra.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa dua adik Sandra Dewi, salah satunya adik ipar atau dua adik ipar Harvey Moes dalam kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015–2022.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana, di Jakarta, Jumat (31/5), menyampaikan, tim penyidik juga memeriksa dua orang lainnya.

Kedia adik ipar perwakilan PT Refined Bangka Tin (PT RBT) Harvey Moeis itu adalah KD dan RS. RS adalah suami dari KD. Selain itu, Kejagung juga memeriksa mantan Pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), tersangka Rusbani (BN).

Kejagung memeriksa tersangka Rusbani serta dua adik ipar Harvey Moeis itu sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi timah yang membelit tersangka TN alias AN dkk.

“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” katanya.

Sehari sebelumnya, atau Kamis (30/5), Kejagung memeriksa tersangka Rusbani sebagai saksi dalam kasus ini. Dia periksa untuk tersangka Tamron (TN) alias Aon (AN) dkk.

Kasus Dugan korupsi timah ini merugikan negara sejumlah Rp300,003 triliun sebagaimana hasil perhitungan yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Kejagung telah menetapkan ?22 orang sebagai tersangka, terbagi dalam kasus dugaan korupsi timah, perintangan penyikan korupsi timah, dan pencucian uang dari korupsi timah, yakni:

Tersangka Pokok Perkara Korupsi Timah:

1. Suwito Gunawan (SG) selaku Komisaris PT SIP atau perusahaan tambang di Pangkalpinang, Bangka Belitung.

2. MB Gunawan (MBG) selaku Direktur PT SIP.

3. Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial owneratau pemilik keuntungan dari CV VIP.

4. Hasan Tjhie (HT) selaku Direktur Utama CV VIP

5. Kwang Yung alias Buyung (BY) selaku mantan Komisaris CV VIP.

6. Achmad Albani (AA) selaku Manajer Operasional Tambang CV VIP.

7. Robert Indarto (RI) selaku Direktur Utama PT SBS.

8. Rosalina (RL) selaku General Manager PT TIN.

9. Suparta (SP) selaku Direktur Utama PT RBT

10. Reza Andriansyah (RA) selaku Direktur Pengembangan Usaha PT RBT

11. Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (MRPT) selaku Direktur Utama PT Timah 2016-2011

12. Emil Ermindra (EE) selaku Direktur Keuangan PT Timah 2017-2018.

13. Alwin Akbar (ALW) selaku mantan Direktur Operasional dan mantan Direktur Pengembangan Usaha PT Timah.

14. Helena Lim (HLN) selaku Manajer PT QSE.

15. Harvey Moeis (HM) selaku perpanjangan tangan dari PT RBT.

16. Hendry Lie (HL) selaku beneficial owner atau pemilik manfaat PT TIN.

17. Fandy Lie (FL) selaku marketing PT TIN sekaligus adik Hendry Lie.

18. Suranto Wibowo (SW) selaku Kepala Dinas ESDM Bangka Belitung 2015-2019.

19. Rusbani (BN) selaku Plt Kepala Dinas ESDM Bangka Belitung Maret 2019.

20. Amir Syahbana (AS) selaku Plt Kepala Dinas ESDM Bangka Belitung.

21. Bambang Gatot Ariyono (BGA), mantan Dirjen Minerba Kementerian ESDM.

Kejagung menyangka mereka melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang (UU) RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Tersangka Perintangan Penyidikan Korupsi Timah:

1. Toni Tamsil alias Akhi (TT)

Tersangka Pencucian Uang Korupsi Timah:

1. Manager PT Quantum Skyline Exchange (QSE), Helena Lim (HL).

2. Perpanjangan tangan dari PT Refined Bangka Tin (RBT), Harvey Moeis.

3. Direktur Utama PT Sariwiguna Bina Sentosa, Robert Indarto (RI).

4. Komisaris PT Stanindo Inti Perkasa (SIP), Sugito Gunawan (SG).

5. Pemilik manfaat atau beneficial ownership CV Venus Inti Perkasa (VIP), Tamron alias Aon (TN).

6. Dirut PT RBT, Suparta.

55