Jakarta, Gatra.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mendorong Ketua DDP Gerindra Jawa Tengah (Jateng), Sudaryono, maju sebagai bakal calon (Balon) dalam Pilgub Jateng 2024.
Muzani dilansir dari Antara pada Senin (27/5), menyampaikan, elektabilitas Sudaryono sudah mulai meningkat. Ia mengharapkan partainya untuk mengusung mantan ajudan pribadi Ketum Prabowo Subianto tersebut.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Heru Supriyatno, dalam keterangan tertulis, menyampaikan, berdasarkan hasil survei pihaknya yang dilakukan pada 1–12 Mei 2024, elektabilitas Sudaryono berada di posisi kedua.
Dalam survei tersebut, elektabilitas tertinggi diduduki mantan Wali Kota Semarang/Kepala LKPP, Hendrar Pihadi sebesar 23,1%, Sudaryono 22,8%, Bambang Pacul alias Bambang Wuryanto 11,3%, Yusup Chudlori 8,4%, Taj Yasin 8,2%, Ahmad Lutfhi 8,1%, dan Dico Ganinduto 7,2%. Tidak memilih sebanyak 10,9%.
Sedangkan dalam uji tingkat keterpilihan bakal calon gubernur Jateng ketika diajukan pertanyaan secara terbuka dan spontan mengenai siapa yang akan dipilih dalam Pilkada Jateng 2024, Hendrar Prihadi meraih 20,6% dan Sudaryono sebesar 19,9%.
Selanjutnya, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 9,2%, Ahmad Lutfi 8,1%, Taj Yasin 7,3%, Yusuf Chudlori 6,2%, Dico Ganinduto 5,7%, serta beberapa tokoh lain sebesar 11,1%. Sebanyak 11,9% responden tidak menjawab.
Sementara dalam simulasi tertutup menggunakan nama-nama yang tertulis di kertas kuisioner, dengan pertanyaan tokoh mana yang akan dipilih jika pemilihan gubernur digelar hari ini, elektabilitas Hendrar Prihadi masih tertinggi, yakni 23,1% dan Sudaryono 22,8%.
“Bambang Pacul alias Bambang Wuryanto 11,3%, Yusup Chudlori 8,4%, Taj Yasin 8,2%, Ahmad Lutfhi 8,1%, dan Dico Ganinduto 7,2%. Tidak memilih sebanyak 10,9%,” katanya.
Bambang menjelaskan, survei didasarkan pada populasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jateng pada Pemilu 2024 dan didapati dari hasil penarikan sample dengan metode multistage random sampling, yang menjadi objek penelitian ini sebanyak 1.988 warga Jateng berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah dan tersebar secara proposional di 35 kabupaten atau kota di Jateng.
Survei memiliki margin of error -/+ 2,1% dan tingkat kepercayaan 95%. “Metode wawancara survei dilakukan dengan cara tatap muka, yaitu responden diwawancara secara langsung dengan menggunakan kuesioner,” katanya.
Sementara itu, pengamat politik dari FISIP Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Royke Roberth Siahainenia, mengatakan, Pilkada Jateng merupakan adu gengsi partai politik (parpol) untuk memunculkan jagoannya agar menang di pilkada Jateng.
Karena itu, lanjut dia, perlu kekuatan Gerindra untuk memenangkan Sudaryono di Pilkada Jateng. Peluang Sudaryono untuk memenangkan Pilkada Jateng sangat besar jika Gerindra bisa menguasai atau mengatur simulasi pemenangan dari partai dari Pilgub dan pilwal/pilbup.
“Gerindra bisa menguasai atau mengatur simulasi pemenangan dari partai dari pilgub dan pilwal/pilbup itu modal agar Sudaryono bisa menang Pilkada Jateng,” katanya.
Adapun posisi Sudaryono masih berada di urutan kedua, ini menjadikan Gerindra perlu bekerja keras untuk memenangkan Daryono sebagai gubernur Jateng.
Sebagai tokoh muda, Sudaryono tentu akan berdampak bagi anak-anak muda di Jateng. “Itu peluang besar untuk dapat simpatik dari generasi muda,” ujarnya.