Madinah, Gatra.com- Sejumlah jemaah haji masih dirawat. Sejumlah skenario disiapkan. Termasuk haji dengan pengganti (badal). Badal artinya pengganti, tepatnya seseorang yang berniat haji namun bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang lain.
Setelah sempat mengalami kenaikan, jumlah jemaah haji tanah air yang menjalani rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah berangsur berkurang.
Selain sudah diperbolehkan untuk pulang setelah kondisinya membaik, sebagian jamaah juga dievakuasi menuju Makkah untuk bergabung dengan rombongan.
Hingga Senin (27/6), jumlah jemaah yang menjalani perawatan di KKHI mencapai 396 orang. Sebanyak 135 jemaah di antaranya menjalani rawat inap.
Dari jumlah itu, sebanyak 59 jemaah masih dirawat. Sebagian sudah dievakuasi ke Makkah. Sebagian lagi masih menjalani perawatan di sejumlah Rumah Sakit (RS) di Madinah.
"Yang masih berada di KKHI sebanyak tiga orang. Setelah ini sesuai rencana mereka akan dievakuasi ke Makkah," kata dokter spesialis penyakit dalam KKHI Madinah dr Adhita Kartyanto.
Sedangkan, pasien yang berada di RS Madinah masih menjalani perawatan. Sesuai rencana, semua pasien akan dievakuasi ke Makkah sebelum 31 Mei. Mengingat seluruh tenaga medis akan ditarik ke Makkah untuk persiapan pelaksanaan puncak haji.
Saat di Makkah, mereka dibawa ke KKHI setempat. Menjalani perawatan lanjutan. "Jika kondisinya sudah sehat, maka akan diantar ke rombongannya untuk mengikuti ibadah," katanya.
Lantas, bagaimana jika masih ada pasien yang tidak memungkinkan untuk dievakuasi ke Makkah? Dokter Adhita Kartyanto mengatakan, ada dua skenario yang disiapkan.
Pertama, mereka akan diupayakan bisa dipindah ke Makkah. Namun, jika kondisinya tidak memungkinkan, mereka akan tetap tinggal di RS Madinah. "Jika hingga pelaksanakan ibadah inti haji masih belum bisa, maka mereka akan dibadalhajikan," katanya.
Di bagian lain, pada Senin (27/5) pagi, sebanyak tiga jemaah yang dirawat di KKHI Madinah dievakuasi menuju Makkah.
Sebelum berangkat, mereka melaksanakan miqot dan niat umrah dengan didampingi tim pendamping ibadah PPIH Arab Saudi. "Pelaksanaanya dilakukan di KKHI. Sekaligus, mereka (pasien) dibantu berihram," kata pembimbing ibadah PPIH Madinah, KH Wazir Ali.