Jakarta, Gatra.com - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) Febrie Ardiansyah diduga dibuntuti oleh anggota Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88.
Anggota Densus 88 tersebut disebutkan tertangkap basah saat Febrie sedang makan malam di sebuah restoran Perancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu (19/5).
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto Mengatakan tindakan yang dilakukan oleh salah satu personel polri itu diduga merupakan sebuah perintah dari atasan dan bukan atas inisiatif sendiri.
“Artinya penggunaan kekuatan tidak pada tupoksinya. Densus 88 tentu bergerak bukan atas inisiatif masing-masing personel. Ada yg memerintahkan,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (25/5)
Bambang pun meminta Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Brigjen Sentot Prasetyo buka suara perihal dugaan dua anggotanya yang membuntuti Jampidsus. Penjelasan diperlukan agar isunya tidak semakin liar.
"Siapa dan apa motifnya tentu bisa dijelaskan oleh Kadensus 88," katanya.
Maka itu, Bambang meminta Kadensus memberikan penjelasan perihal peristiwa tersebut. Termasuk memastikan apakah benar yang menguntit adalah tim Densus.
"Atau hanya digerakkan oleh oknum saja? Oknumnya siap, tentu juga bisa dijelaskan agar tak memunculkan pretensi berbagai macam di masyarakat," ungkap Bambang.
Gatra.com sudah menghubungi Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Agus Andrianto, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago terkait peristiwa tersebut, namun sampai berita ini ditulis belum ada statement dari kepolisian.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana mengaku belum mengetahui informasi tersebut. "Saya tidak mendapatkan info ini, justru saya tahu dari media," kata Ketut Jumat, (24/5).
Ketut enggan memastikan tindak lanjut Korps Adhyaksa menyusul kabar itu. Apakah akan memastikan ke Jampidsus Febrie Adriansyah dan Densus 88. Ketut mengaku belum bisa berkomentar.
"Saya belum bisa komentar apapun, karena saya belum dapat info apa-apa," ujar dia.