Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa politik harus belajar dari olahraga. Dia menilai politik sering diwarnai oleh ambisi kekuasaan dan jalan pintas, sedangkan olahraga tidak mengenal jalan pintas dan tidak mengenal politik karbitan.
“Di dalam olahraga, semua taat pada aturan main dan wasit pun netral, dan sportivitas dikedepankan. Tidak ada yang curang tanpa diketahui oleh wasit,” ucap Hasto di depan Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (23/5).
Karena itulah, lanjut dia, di tengah sisi-sisi gelap demokrasi saat ini harus belajar dari olahraga. Hasto yakin seluruh anak bangsa mampu membangun jiwa sportivitas seperti di olahraga dan suka mengejar prestasi meskipun harus jatuh bangun di dalam keyakinan.
“Itulah PDI Perjuangan. Belajar dari setiap peristiwa politik dan kali ini kita belajar dari dunia olahraga,” katanya.
Hasto berharap bahwa politik bisa terinspirasi dari dunia olahraga dan menunjukkan budaya prestasi serta budaya proses. “Kita tunjukkan suatu budaya fairness. Dan olahraga itu artinya terus maju, maju, maju, tidak pernah mundur. Semangat terus maju itulah yang kita gelorakan,” ujarnya.
Dia berterima kasih kepada para olahragawan maraton yang luar biasa, harapannya semoga ini bisa menginspirasi seluruh anak muda.
Menurutnya, jika anak-anak muda Indonesia sehat, ditambah dengan makanan bergizi melalui program kecukupan gizi yang terus digelorakan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, Indonesia bisa menjadi bangsa yang hebat.
“Anak-anak yang sehat dan punya semangat. Dan sekali lagi yang menghargai sportivitas,” kata Hasto.
“Merdeka! Kita ucapkan terima kasih kepada para pelari maraton yang sudah berjuang tanpa pernah mengenal lelah. Merdeka! Kita persembahkan kepada Bangsa Indonesia tercinta. Semoga terang api perjuangan terus menggelorakan dada kita untuk kemajuan Indonesia Raya kita,” tutup Hasto.