Nusa Dua, Gatra.com - Forum Air Dunia atau World Water Forum (WWF) ke-10 yang dihelat di Bali, 18-25 Mei ini akan membahas mengenai kerja sama multilateral. Kepentingan air semua negara anggota World Water Council dan negara sahabat tentu akan diperbincangkan pada forum ini. Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat mengatakan, diplomasi multilateral Indonesia tentang kepentingan air nasional sebenarnya sudah dilakukan sejak World Water Forum pertama kali dihelat di Maroko.
"Bukan hanya dilakukan saat ini saja, tapi sudah dimulai sejak World Water Forum pertama di Maroko," ujar Tri di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Minggu (19/5).
Dari beragam kegiatan WWF sebelumnya, ada berbagai pengalaman dan sharing best practices, sekaligus memanfaatkan kemampuan teknologi air nasional sebagai aset diplomasi.
"Dalam rangka memberikan bantuan atau kerja sama dengan negara-negara sahabat, baik bilateral maupun kerja sama tripartit. Ini menjadi tujuan yang sangat penting untuk terus dipertahankan," tambah Tri.
Kepemimpinan Indonesia dalam WWF kali ini sebenarnya sudah mendapatkan restu dari kancah global. Tri mengatakan, dalam perebutan tuan rumah WWF ke-10, Indonesia mendapatkan suara mayoritas, sementara kandidat lainnya hanya mendapat satu suara.
"Artinya dia hanya memilih untuk dirinya sendiri. Itu menunjukkan kepercayaan global terhadap kepemimpinan Indonesia," tukas Tri.
Karena itu, maka penting bagi Indonesia untuk meninggalkan warisan berharga di WWF kali ini. Sebelumnya, Tri menyebut ada empat warisan yang perlu disepakati di WWF.
Pertama adalah penetapan Hari Danau Sedunia. "Usulan ini sudah kami lakukan lobi di berbagai kesempatan termasuk di PBB, karena deklarasi Hari Danau Sedunia diharapkan bisa disahkan di semester II 2024 di New York," ungkap Tri dalam konferensi pers virtual 'Road to 10 Water Forum: Hydro-Doplomacy, Solusi Jitu Atasi Masalah Air Global', Senin (29/4/2024).
Warisan kedua, papar Tri, adalah konsep pengelolaan air terintegrasi di pulau-pulau kecil. Ketiga, penetapan center of excellence terkait ketahanan air dan iklim.
"Terakhir, untuk pertama kali dalam WWF, pertemuan di Bali akan meluncurkan satu kompendium, dari proyek-proyek konkret yang saat ini tengah dikurasi pemerintah Indonesia. Pada saatnya nanti akan diumumkan sebagai salah satu dari hasil konkret pertemuan di Bali nanti," rinci Tri.