Home Kebencanaan Total Korban Meninggal Akibat Galodo Sumbar 61 Orang, Operasi TMC Diperpanjang

Total Korban Meninggal Akibat Galodo Sumbar 61 Orang, Operasi TMC Diperpanjang

Jakarta, Gatra.com – Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaharuan data termutakhir data korban jiwa akibat lahar hujan atau 'galodo' yang melanda wilayah Sumatra Barat (Sumbar). Per Sabtu (18/5), total korban meninggal sebanyak 61 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan pers dikutip pada Sabtu (19/5), menyampaikan, jumlah tersebut didapat setelah Pusdalops BNPB bersama dengan posko provinsi dan kabupaten/kota terdampak melakukan inventarisasi data by name by address (BNBA) hasil Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar. Hasilnya, terdapat duplikasi pencatatan pada data korban antarkabupaten/kota terdampak.

Adapun rincian catatan korban jiwa atau meninggal dunia termutakhir yaitu Kabupaten Tanah Datar sebanyak 29 orang dan ditambah 5 orang yang belum terindentifikasi. Selanjutnya Kabupaten Agam sebanyak 22 orang, Kota Padang Panjang sebanyak 2 orang, Kota Padang sebanyak 2 orang dan Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 1 orang.

Upaya Pencarian Dilanjutkan

Sementara itu, pembaharuan data orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo ini total sebanyak 14 orang. Rinciannya antara lain Kabupaten Tanah Datar 13 orang dan Kabupaten Agam 1 orang.

Per Sabtu kemarin, upaya pencarian dan penyelamatan korban yang dilaporkan hilang masih dilanjutkan. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos.,M.M., mengatakan, proses pencarian dan penyelematan akan dilaksanakan sampai keluarga korban merasa cukup.

"Golden time pencarian dan penyelamatan sesuai dengan SOP memang terbatas pada tujuh hari pascakejadian,” katanya.

Namun demikian, lanjut Suharyanto, pihaknya akan menanyakan kepada ahli waris yang anggota keluarganya hilang. Jika mereka masih berharap keluarganya dicari maka BNPB akan mengoordinasikan upaya pencarian lanjutan dibantu dengan tim gabungan untuk beberapa hari ke depan.

Operasi TMC Diperpanjang

Dalam upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir lahar hujan yang melanda lima kabupatan dan kota di Sumbar ini, BNPB melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak Rabu (15/5).

Upaya ini dilaksanakan mengingat masih ada potensi banjir lahar yang baru dengan volume yang lebih besar menyusul prakiraan cuaca yang telah dideteksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pada Sabtu (18/5) yang merupakan hari keempat operasi TMC telah melakukan kegiatan penerbangan sebanyak 10 sorti dengan total bahan semai sebanyak 10 ton NaCl.

Adapun hasil dari TMC ini antara lain menunjukkan terjadi curah hujan ringan hingga sedang di wilayah Sumbar bagian Utara dan Selatan dengan intensitas hujan tertinggi mencapai 40 mm. Wilayah yang dilakukan penyemaian cenderung menerima hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Merujuk pada prakiraan cuaca BMKG terkait prakiraan cuaca sepekan ke depan dengan prediksi potensi hujan di wilayah Sumatra Barat, maka operasi TMC akan diperpanjang hingga 24 Mei 2024.

“Hal ini diupayakan guna mengantisipasi potensi bencana susulan akibat curah hujan tinggi,” kata Abdul Muhari.

28

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR