Siak, Gatra.com - Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) atau Jembatan Siak masuk dalam buku Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Piagam MURI diberikan karena Jembatan Siak satu-satunya di Indonesia yang memiliki lift penumpang luar ruangan (outdoor) pertama, yang menempel pada struktur salah satu pilar atau pylon jembatan.
Penghargaan ini diserahkan Direktur Operasional MURI Jusuf Ngadri kepada Bupati Siak, Alfedri di depan lift jembatan TASL di dalam Kawasan Taman Tengku Agung, Kota Siak Sri Indrapura, Kamis (16/5).
"Lift luar ruang jembatan TASL sebagai rekor karena satu-satunya di Indonesia. Ini juga bisa jadi satu-satunya di dunia karena belum ada struktur lift yang berada di luar ruang. Kalau jembatan yang ada lift-nya banyak, tetapi lift-nya dalam ruang. Contohnya Jembatan Ampera Sumsel," kata Jusuf kepada wartawan di Siak.
Jusuf juga menyebut, pihaknya tidak membutuhkan waktu lama menyetujui pengusulan rekor MURI untuk lift jembatan ini karena punya rekomendasi dasar dari Kementerian PUPR.
"Rekomendasi itu juga sesuai dengan apa yang diklaim Pemkab Siak ke MURI. Karena itu prosesnya tidak lama, hanya sekitar setengah bulan saja kami menyetujui rekor itu. Kemudian kami meminta rekomendasi dari Kementerian PUPR apakah strukturnya sesuai dengan yang diklaim. Setelah terpenuhi langsung kita tetapkan," jelasnya.
Meski jembatan sudah dibangun sejak lama, kata Jusuf, bukan tolak ukur mendapatkan rekor MURI. Sebab yang dilihat pemanfaatan lift-nya.
"Jembatan ini memang 2007 diresmikan. Saat itu Pak Presiden SBY yang langsung meresmikan. Tapi desain lift di luar ruang pylon jembatan belum ada. Nah, dari sisi itu yang dilihat. Bahkan, sepertinya ini bukan rekor di Indonesia saja. Tapi bisa saja sudah dunia. Kita akan bakal mengajukan lift Jembatan Siak ini ke rekor Guinness World Record," jelasnya.
Bupati Siak, Alfedri mengucap syukur atas rekor MURI yang di terima Kabupaten Siak. Ini merupakan rekor MURI kedua bagi Siak, setelah sebelumnya pada 2013 silam juga memecahkan rekor MURI dalam kategori memasak bubur Asyura terbanyak di Indonesia.
"Ini menjadi kado terindah untuk Siak karena di ulang tahun ke 25 atau Silver Aniversary, jembatan TASL mendapatkan rekor MURI. Pengoperasian awal jembatan ini pada Oktober 2023 lalu, dan tahun ini mendapatkan rekor MURI," ujarnya.
Alfedri mengaku, lift jembatan TASL ini menjadi daya tarik bagi wisatawan ke Siak. Sehingga berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat.
"Apalagi lokasi lift ini berada di sungai yang merupakan simbol peradaban masyarakat, terlebih Sungai Siak menjadi sungai terdalam di Indonesia dan jalur perdagangan internasional. Maka itu kita membuat jembatan Siak ini sebagai ikon dan destinasi wisata andalan," katanya.
Kepala Dinas PU Tarukim Siak, Irving Kahar Arifin menjelaskan lift jembatan TASL sebelumnya telah lama vakum. Alasan dilakukan perbaikan supaya menambah destinasi wisata di Siak.
Menariknya, lift itu berada pada pylon tiang jembatan dengan ketinggian 73 meter dari permukaan air Sungai Siak. Sementara box pada lift dibuat dari kaca. Ditambah lagi rel lintasan pada lift juga tidak lurus, sedikit melengkung pada bagian tengah tiang jembatan yang membuat semakin unik. Dalam perbaikannya, komponen-komponen kabin lift diproduksi di Jerman.
Lift ini mampu menampung beban 1.000 kilogram atau muat sekitar 15 orang. Ruang di atas tiang jembatan juga luas berkisar 84 meter per segi dan cukup untuk 40 orang. Dioperasikan oleh profesional sekaligus mekanik bagian lift tersebut.
"Bagi pengunjung kita membatasi durasi yang ingin naik lift ini ke atas menara hanya diperbolehkan selama 15 menit. Jumlah yang naik juga dibatasi hanya boleh 5-6 orang saja. Untuk tarif tiket dewasa dari luar negeri Rp70.000 dan anak-anak Rp50.000. Sedangkan untuk wisatawan lokal dibandrol dengan tarif Rp30.000/dewasa dan Rp20.000 anak-anak," katanya.