Lombok Barat, Gatra.com – Warga Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, memblokade jalan di simpang tiga Desa Meninting, Rabu (15/5) pagi hingga pukul 13.30 WITA.
Aksi blokade jalan dilakukan sebagai bentuk protes atas lambannya penanganan kasus penyerangan yang menimpa warga Dusun Montong Buwuh, Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Jumat lalu (10/5/2024).
Warga bahkan memasang terop di tengah jalan sehingga pengendara yang menuju Senggigi tidak bisa lewat.
Aksi blokade jalan ini baru dibuka kembali setelah Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, memberikan keterangan progres penanganan kasus penyerangan yang diduga dilakukan massa dari Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah itu.
Sebagaimana diberitakan Gatra.com pada (11/5/2024) lalu, tak terima ditegur karena menyerempat warga Meninting, Batulayar, Lombok Barat, warga Ketare dan Rambitan, Lombok Tengah mendatangi warga Meninting dan melakukan penyerangan pada Jumat (10/5) malam sekitar pukul 23.00 WITA. Akibat insiden ini menyebabkan dua orang warga Meninting mengalami luka cukup serius.
Dalam keterangan kepada sejumlah media, Sabtu (11/5/2024), Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi., S.H., S.I.K., M.AP. menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen menangani kasus ini dengan serius.
"Polres Lombok Barat telah menurunkan personel untuk mengamankan situasi dan menyelidiki kasus ini,” katanya.
Informasi yang dihimpun, keributan ini berawal dari kesalahpahaman di jalan raya antara warga setempat dengan warga yang diduga berasal dari Desa Ketare, Kabupaten Lombok Tengah.
Massa yang berasal dari Lombok Tengah ini kemudian mendatangi Desa Meninting dengan membawa senjata tajam dan langsung melakukan penyerangan kepada warga setempat, terutama pemilik warung yang ada di pinggir jalan.
Tindakan brutal warga Lombok Tengah ini menyebabkan dua orang warga Dusun Montong Buwuh mengalami luka-luka. Korban pertama, inisial S (34) mengalami luka robek di telapak tangan kiri dan dirujuk ke rumah sakit di Kota Mataram. Korban kedua, MM (65), mengalami luka tebas di bagian kepala belakang dan masih dirawat di RS Bhayangkara.
Selain itu, beberapa warung dan lapak PKL di sepanjang jalan setempat juga mengalami kerusakan. Polres Lombok Barat mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian tersebut.
“Kami mohon kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkistis dan mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada pihak kepolisian,” AKBP Bagus mengimbau.
Polres Lombok Barat kembali mempertegas bahwa pihaknya akan menangani kasus ini dengan serius. “Kami akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan menindak tegas para pelaku,” tegas AKBP Bagus.
Polres Lombok Barat juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak benar atau provokatif terkait dengan kejadian ini.
“Kejadian ini tentu menjadi keprihatinan bagi kita semua. Mari kita jaga kondusivitas dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Percayakan penyelesaian kasus ini kepada pihak kepolisian,” ungkapnya.