Jakarta, Gatra.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa probabilitas Indonesia terjun ke jurang resesi sangat rendah. Potensi tersebut lebih rendah dibanding hampir semua negara di dunia.
Airlangga mengatakan, probabilitas resesi Indonesia sangat kecil yaitu 1,5% per Mei 2024. Capaian tersebut lebih rendah dibanding dengan Jerman 60%, Italy 55%, Zona Euro 40%, Inggris 40%, Afrika Selatan 40%, Australia 32%, Amerika Serikat 30%, Thailand 30%, Prancis 22,5%, Rusia 17,5%, Mexico 15%, Korea Selatan 15%, China 12,5%, Brazil 10%, Arab Saudi 10%, hingga Malaysia 5%.
“Kalau dilihat dari apakah dengan terjadinya berbagai ketidakpastian negara kita akan mengalami resesi, dari berbagai survei probabilitas resesi, kita terendah, salah satu terendah di dunia dibandingkan negara lain,” kata Airlangga dalam acara Rakernas Percepatan dan Pra-Evaluasi PSN di Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).
Kecilnya potensi resesi Indonesia tersebut tercermin dari indikator makro Indonesia jika dibanding dengan negara lain. Seperti Rusia yang sebesar 7,7%, Afrika Selatan 5,3%, India 4,9%, Brasil 3,7%, Australia 3,6%. Sementara inflasi Indonesia hanya di level di 3%.
Selain inflasi Indonesia yang rendah, indikator lainnya yakni dari pertumbuhan ekonomi Tanah Air yang tinggi, pada kuartal I-2024 perekonomian Indonesia tumbuh 5,11% secara tahunan (year on yera/yoy). Capaian itu menjadi salah satu yang tertinggi di ASEAN dan di negara G20.
“Nah, inflasi kita salah satu terendah yang di bawah kita hanya Korea dan Jerman,” jelas Airlangga.
Kemudian dari sisi kinerja sektor PMI Manufaktur di Tanah Air relatif tinggi, yakni sebesar 52,9%, lebih tinggi dibandin negara peers. Indonesia berada di bawah India dan Brasil.
“Itu jauh di atas beberapa negara lain termasuk Amerika, Korea Selatan, Inggris bahkan juga di atas Jepang,” jelasnya.