Kyiv, Gatra.com - Rusia telah memperluas serangan daratnya di wilayah Kharkiv, di Ukraina, dengan menyerang wilayah baru dalam upaya memperluas lini depan dan memperluas kekuatan Ukraina.
“Musuh mencoba untuk dengan sengaja memperluasnya [garis depan], menyerang dalam kelompok-kelompok kecil, tetapi dengan arah yang baru,” kata Gubernur Oleh Syniehubov, dalam komentar yang disiarkan televisi sebagaimana dikutip Al-Jazeera, pada hari Senin (13/5).
“Situasinya sulit,” katanya, seraya menambahkan bahwa sekitar 5.700 orang telah dievakuasi dari dalam dan sekitar Vovchansk saat ia mendesak penduduk kota yang tersisa, sekitar 300 orang, untuk meninggalkan kota tersebut.
Pada hari Jumat, pasukan Moskow memasuki Ukraina dekat kota Kharkiv, membuka front timur laut dalam perang yang selama hampir dua tahun, sebagian besar terjadi di timur dan selatan. Kemajuan ini dapat menarik sebagian pasukan Kyiv yang sudah terkuras menjauh dari wilayah timur, tempat Rusia perlahan-lahan melakukan kemajuan.
Sehari setelah serangan Rusia dimulai, Ukraina menunjuk Brigadir Jenderal Mykhailo Drapatyi untuk mengambil komando front Kharkiv, lapor media RBC-Ukraina. Dia memimpin operasi pada tahun 2022 yang merebut kembali tepi kanan Sungai Dnipro, di wilayah Kherson dari pasukan Rusia.
“Di timur laut, Rusia telah melakukan serangan ke beberapa arah, termasuk di dekat Vovchansk dan juga menuju desa Lyptsi,” tambah Syniehubov.
Saluran Telegram DeepState, yang dekat dengan tentara Ukraina, mengatakan Rusia telah merebut wilayah seluas sekitar 100 km persegi (39 mil persegi).
Tentara Ukraina mengakui bahwa Rusia mencapai keberhasilan taktis.
“Situasi di Kharkiv, “kompleks dan berubah secara dinamis” ketika pasukan Rusia melancarkan serangan di berbagai wilayah,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Kyiv bersikap defensif setelah mengalami penurunan selama berbulan-bulan dalam pasokan bantuan militer Barat, terutama Amerika, yang membuat Rusia memiliki keuntungan lebih besar dalam hal sumber daya manusia dan amunisi.
Syniehubov memperingatkan, pasukan Ukraina telah berhasil menahan pasukan Moskow, namun ancaman nyata bahwa pertempuran dapat menyebar ke pemukiman baru masih ada.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah “meningkatkan posisi taktis dan memberikan pukulan terhadap tenaga kerja [Ukraina]” di sekitar desa-desa perbatasan, termasuk Lyptsi dan Vovchansk.
“Mereka menembaki desa-desa, menembaki apa pun yang mereka bisa,” Sergiy Kryvetchenko, wakil kepala pemerintahan militer Ukraina di Lyptsi, mengatakan kepada kantor berita Agence France-Presse.
“KAB [bom udara berpemandu] sedang terbang. Artileri sedang terbang. Drone. Semuanya,” tambahnya.