Madinah, Gatra.com- Pikiran Sihan Waluyo, 66 tahun, mungkin terbelah. Fisiknya di Masjid Nabawi Madinah, tetapi pikirannya menerawang jauh ke Dukuh Kupang, Surabaya, Jawa Timur, tempat tinggalnya. "Istri saya tidak bisa berangkat. Paru-paru. Ketika diperiksa di bandara, nggak bisa berangkat," katanya, 10/05.
Diapun memohon kepada Allah SWT supaya istrinya bisa berangkat. Permohonan itu dia sampaikan ketika di Raudhah, "taman kecil" di samping kanan makam Rasulullah SWT. Kemudian dia mendengar kabar itu. "Istri saya membaik. Semoga bisa berangkat tanggal 25 nanti," harapnya.
Pemilik PT Siwa Usaha Mandiri itu juga memohonkan kebaikan untuk ketiga anaknya. Agar diberikan kesuksesan di dunia dan akhirat. "Semua didoakan yang sama. Tidak ada pilih kasih," katanya.
Sihan adalah salah satu jemaah haji yang sukses berdoa di taman Sang Nabi. Dimana doa-doa akan dikabulkan Allah SWT. Untuk bisa berdoa di Raudhah memang dibatasi sedemikian rupa oleh pemerintah Arab Saudi. Warga Saudi sendiri hanya diizinkan berdoa di Raudhah hanya sekali dalam setahun.
Untuk bisa berdoa di Raudah, jemaah harus mendaftar lewat aplikasi nusuk. Lewat aplikasi itu jemaah haji bisa mendaftar lewat katagori visitor international dengan memasukkan nomor paspor dan visa serta data diri maka bisa memilih sesuai jadwal yang kosong.
Dua jam sebelum masuk Raudhah sesuai jadwal, pendaftar akan dikirim barcode yang berfungsi sebagai 'karcis' masuk Raudhah. Selanjutnya jamaah mengantre sesuai jadwal. Barcode yang dikirim akan discan oleh petugas berseragam pakaian Arab dengan rompi warna cokelat. Jika sesuai jadwal maka akan contreng hijau dan pendaftar dipersilakan berjalan untuk masuk Raudhah.
Jika tidak sesuai jadwal maka akan keluar tanda dilarang masuk. Peserta yang demikian diminta menuju jalan keluar. Tepat sebelum masuk Raudhah, jemaah dibagikan sebotol air Zamzam kemasan. Selanjutnya jemaah bebas berdoa di dalam Raudhah dengan durasi waktu 0-30 menit.
Kadang, karena yang di depan sudah 30 menit dan diminta keluar, yang belakangan datang kena imbas. Ketika mencoba bertahan maka akan digiring perlahan-lahan menuju pintu keluar oleh petugas berbaju Arab dengan rompi cokelat.
GATRA berusaha untuk bertahan, karena baru 15 menit tetap digiring keluar. "Ma ismuka [Siapa namamu (laki-laki)]," tanya GATRA. "Ziyad, qobul qobul insya' allah," jawab si Ziyad dengan tetap menggiring GATRA keluar. Aamiin aamiin ya rabbal 'alamin.