Pati, Gatra.com - Kebaktian kenaikan Yesus Kristus di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Desa Winong, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berlangsung khidmat pada Kamis (9/5).

Meski GKMI Winong berhadapan langsung dengan Masjid Al-Muqqorobin, tetapi iklim toleransi sangat terasa di tengah perbedaan.

Bahkan dua rumah ibadah beda keyakinan yang berlokasi di Jalan Koloner Sunandar, Desa Winong itu, seolah menyatu lantaran berbagi kanopi yang sama di depannya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, puluhan jemaat datang untuk peribadatan dengan tertib.

Umat kristiani terlihat khusyuk dalam setiap prosesi yang dijalankan di GKMI Winong yang dipimpin oleh Pendeta Didik Hartono.

Gereja dan masjid ini, sejak dulu memang dikenal sebagai simbol persatuan meskipun adanya perbedaan keyakinan.

"Saya pribadi selaku pendeta merasa bersyukur. Selain saya juga terlibat dengan masyarakat sebagai pengurus RT. Jemaat kami pun banyak yang mengabdikan hidupnya untuk masyarakat," kata Pendeta GKMI Winong, Didik Hartono.

Kedua tempat ibadah ini, diakuinya selalu harmonis dan tidak pernah ada gesekan. Meski masing-masing memiliki perbedaan dalam perayaan peribadatan.

Meskipun warganya memiliki keyakinan berbeda namun mereka bisa hidup rukun dan saling bertoleransi. Ia berharap agar sikap kerukunan dan saling menghormati ini bisa dijaga oleh masyarakat. 

"Apalagi melihat di GKMI Winong ini berdampingan langsung dengan masjid. Ini hidup kita agar selalu menjaga, selalu menghormati, dan bahagia, itulah semangat hidup yang selalu kami kumandangkan di tengah masyarakat Winong," bebernya.

Babinsa Desa Winong, Serma Soleh, mengamini jika toleransi antarumat beragama di wilayah hukumnya sangat kuat.

"Sangat-sangat bertoleransi karena masjid dan gereja saling berdampingan, sehingga toleransi sangat terjaga di sini," ungkapnya.