Nairobi, Gatra.com - Uni Afrika mengutuk tindakan militer Israel di Rafah di Gaza selatan, dan menyerukan masyarakat internasional untuk menghentikan “eskalasi mematikan” perang tersebut.
AFP, Rabu (8/5) melaporkan, ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat dengan tegas mengutuk perluasan perang ini hingga penyeberangan Rafah. Sebuah pernyataan setelah tank-tank Israel merebut koridor utama bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang terkepung.
Faki mengungkapkan keprihatinannya yang luar biasa terhadap perang yang dilakukan oleh Israel di Gaza, yang setiap saat mengakibatkan kematian besar-besaran dan kehancuran sistematis terhadap kondisi kehidupan manusia.
Dia menyerukan seluruh komunitas internasional untuk secara efektif mengoordinasikan tindakan kolektif untuk menghentikan eskalasi mematikan ini.
Serangan Israel ke Rafah, yang dipenuhi warga sipil yang terlantar, terjadi ketika para perunding dan mediator bertemu di Kairo untuk mencoba mencapai gencatan senjata dalam perang tujuh bulan antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Israel pada Rabu mengatakan pihaknya telah membuka kembali penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, empat hari setelah menutupnya sebagai tanggapan atas serangan roket yang menewaskan empat tentara.
Dikatakan bahwa perbatasan Erez antara Israel dan Gaza utara juga dibuka untuk pengiriman bantuan ke wilayah Palestina, untuk pertama kalinya sejak perang pecah.
PBB dan sekutu setia Israel, Amerika Serikat, keduanya mengutuk penutupan penyeberangan yang merupakan jalur penyelamat bagi warga sipil yang menghadapi kelaparan.