Home Ekonomi Eramet Jalin Kemitraan Mineral Kritis dengan Badan Geologi

Eramet Jalin Kemitraan Mineral Kritis dengan Badan Geologi

Jakarta, Gatra.com - Grup pertambangan dan metalurgi global asal Perancis, Eramet, mengumumkan kemitraan strategis dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi. Langkah penandatanganan perjanjian kerja sama pun dilakukan. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem electronic vehicle (EV) di Indonesia.

Direktur Eramet Indonesia, Bruno Faour, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kemitraan ini. Ia menegaskan perusahaannya yang bergerak di bidang logam dan telah hadir di Indonesia selama 17 tahun itu akan berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam perannya menjadi pemain global yang bertanggung jawab dalam mendorong transisi energi dunia.

“Kemitraan ini merupakan satu langkah penting dalam memastikan sumber daya yang tersedia untuk memasok logam-logam yang dibutuhkan dalam transisi energi. Eramet akan membantu menyumbangkan keahlian berskala internasionalnya kepada pemerintah Indonesia di bidang logam transisi energi,” ujar Bruno dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Selasa (7/5).

Kemitraan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Perancis dan Indonesia dalam bidang energi dan sumber daya mineral yang ditandatangani pada tahun 2011 silam.

Kemitraan tersebut mencakup studi bersama mengenai mineral-mineral kritis di Indonesia, termasuk studi terkait potensi sumber daya litium. Berbagai aspek mulai dari studi teknis, eksplorasi, hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia akan tercakup dalam kemitraan tersebut.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan di hadapan Bruno Faour dan Kepala Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi, Agung Pribadi, yang juga disaksikan oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba, Irwandy Arif, serta Wakil Kepala Departemen Ekonomi Kedutaan Besar Perancis di Indonesia, Pauline Leduc, pada Senin (6/5/2024) di Jakarta.

Menurut Irwandy, kementeriannya menyambut baik kesempatan kerja sama ini. Menurutnya, kendaraan listrik sedang menjadi fokus pemerintah di tengah upaya transisi energi. Ia menilai upaya tersebut memerlukan kerja sama, termasuk studi bersama, untuk pengembangannya.

Lebih lanjut, menurut Irwandy, studi bersama mengenai mineral-mineral kritis, terutama soal potensi cadangan litium di daerah yang belum dikembangkan di Indonesia, belum pernah dilakukan sebelumnya.

“Pada akhirnya, studi ini berperan untuk memahami potensi Indonesia dalam rantai pasok industri kendaraan listrik dan membantu mengembangkan strategi industri kendaraan listrik di Indonesia," ujar Irwandy.

Di sisi lain, Pauline Leduc juga mengungkapkan dukungannya terhadap kemitraan ini. Ia menekankan pentingnya kemitraan internasional dalam mendorong pembangunan berkelanjutan pada sektor mineral di Indonesia.

“Indonesia merupakan mitra strategis bagi Perancis dan kemitraan ini menunjukkan hubungan yang erat antara kedua negara. Kami berharap kemitraan ini dapat membangun sinergi yang lebih erat antara sektor swasta dan pemerintah, terutama dalam ekosistem baterai kendaraan listrik,” kata Pauline.

34