Jakarta, Gatra.com - Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi manusia pada abad ini. Dengan semakin meningkatnya suhu global, cuaca yang ekstrem dan dampak buruk lainnya, penting bagi kita untuk mencari solusi yang inovatif dan berkelanjutan.
Menurut Lina selaku Manager dari PT Shanhai Map sebuah perusahaan yang memfasilitasi perizinan bagi perusahaan-perusahaan China untuk berinvestasi di Indonesia termasuk bidang teknologi menuturkan salah satu pendekatan yang sedang berkembang adalah menggunakan Teknologi Informasi (IT) untuk melawan perubahan iklim. Di era digital ini tandas Lina teknologi telah membuka peluang baru untuk mengurangi jejak karbon dan mengimplementasikan praktik yang ramah lingkungan.
"Salah satu solusi utama yang ditawarkan oleh IT adalah ‘Green IT’ atau Teknologi Hijau. Konsep ini mencakup penggunaan teknologi dan strategi IT yang dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan, seperti mengoptimalkan penggunaan energi, meminimalkan limbah elektronik dan mendorong praktik penggunaan sumber daya yang berkelanjutan," papar Lina dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (3/4).
Penerapan energi terbarukan adalah salah satu area di mana IT telah memberikan kontribusi besar dalam melawan perubahan iklim. Dengan menggunakan teknologi seperti analisis data dan Internet of Things (IoT), perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan energi mereka dan beralih ke sumber daya yang terbarukan seperti energi surya dan angin.
Selain itu, teknologi lanjut Lina juga memungkinkan pengembangan sistem transportasi cerdas, yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengoptimalkan rute dan penggunaan kendaraan.Tidak hanya itu, IT juga membantu dalam meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim dan mendorong tindakan yang lebih berkelanjutan.
Dengan menggunakan media sosial, aplikasi mobile dan platform online lainnya, informasi tentang masalah perubahan iklim dapat dengan cepat disebarkan dan menciptakan gerakan global untuk bertindak. Dalam rangka melawan perubahan iklim, kolaborasi antara sektor publik dan swasta juga sangat penting.
"Pemerintah perlu memberikan insentif bagi perusahaan untuk mengadopsi praktik berkelanjutan, sementara perusahaan dapat menggunakan inovasi teknologi untuk menciptakan solusi yang lebih efektif. Secara keseluruhan, integrasi Teknologi Informasi dalam upaya melawan perubahan iklim memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif yang signifikan," papar Lina menambahkan.
Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi digital, kita dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan lingkungan dan mendorong transisi menuju masyarakat yang lebih berkelanjutan. Membahas mengenai melawan perubahan iklim maka tidak akan jauh dari istilah Teknologi Informasi & Komunikasi (IT), dikarenakan Teknologi informasi dan komunikasi (IT) memiliki kekuatan untuk merevolusi berbagai sektor dan mendorong kemajuan sebuah negara.
Di era digital ini, teknologi informasi dan komunikasi (IT) menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan daya saing Indonesia di kancah global. Maka dari itu, PT Shan Hai Map akan menyelenggarakan “Indonesia Technology Investment Summit 2024” yang akan diadakan pada tanggal 20 Mei di Grand Ballroom Hotel Pullman Jakarta Barat.
Pada event ini, PT Shan Hai Map jelas Lina akan menjelaskan pentingnya peran teknologi di kehidupan manusia pada kehidupan sekarang, serta untuk mempertemukan para pemimpin industri, inovator, dan teknologi antusias untuk membahas masa depan Industri teknologi Indonesia dan menarik perhatian investor dari luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia. Sehingga tidak hanya memajukan perekonomian Indonesia, namun juga dapat mempercepat Adopsi teknologi dan Inovasi teknologi di Indonesia.