Solo, Gatra.com - Jenama gitar asal Sukoharjo, Jogja Guitar Shop (JGS), yang dirintis Imam Masuri pada 2013 telah memiliki tempat di kalangan pecinta gitar.
”Dulu awalnya hanya punya modal Rp2 juta untuk buat prototipe gitar. Kemudian saya mulai memasarkannya lewat online di beberapa platform penjualan,” kata Imam dalam kanal Youtube JNE_ID yang rilisnya diterima Gatra.com, Rabu (1/5).
Sebagai produk rumahan, Imam semula hanya mampu membuat dua gitar. Setelah berkembang sejak dipasarkan secara online, dalam waktu seminggu ia kini bisa melayani pesanan 12 gitar.
”Dulu zamannya Kaskus dan ada beberapa platform penjualan lainnya,” ujarnya.
Perlahan namun konsisten, Imam menjalani usaha tersebut. Hingga akhirnya dia memiliki rumah produksi atau bengkel di Baki, Sukoharjo, serta tiga toko di Yogyakarta dan Jakarta. Di sisi lain, penjualan online juga terus berkembang.
Sejak awal Imam memilih Baki, Sukoharjo, sebagai tempat produksi untuk usahanya. Hal itu karena menurutnya Baki menjadi daerah yang tepat untuk produksi gitar. Selain didukung kemudahan bahan baku, sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut juga sangat mendukung karena banyak tenaga kerja profesional dalam pembuatan gitar.
Terkait merek dagang, dia tidak memungkiri jika hal itu menjadi sangat penting dalam dunia usaha. Tak sedikit pelaku usaha yang mengalami kendala penjualan karena produk usahanya tidak bermerek. Sementara untuk menjual produk sendiri dengan merek pihak lain atau merek palsu juga sangat berisiko.
Untuk itu, sejak awal Imam sudah memikirkan ihwak merek produknya. Imam tidak mau menjual gitar karyanya dengan merek pihak lain. Dia memilih membuat merek sendiri sekaligus untuk menguatkan ciri dan identitas produknya.
"Dari awal berdiri kami tidak menggunakan merek lain dan kami memilih untuk membuat produk dengan merek JGS," ujarnya.
Selama menjalankan usaha, Imam memastikan produk buatannya memiliki kualitas yang baik. Dari situ, dia percaya diri bahwa produknya bisa diterima pasar.
"Kami sudah melakukan tes bertahun-tahun dan produk kami layak untuk dijual ke pasar. Kami tidak ragu bahwa produk ini akan diterima pasar. Walaupun brand lokal, kami ingin mencerminkan bahwa brand lokal tidak semuanya tidak serius. Artinya kami garap serius untuk memenuhi kebutuhan pasar," kata dia.
Melalui tim litbangnya, JGS terus mengembangkan produk bergaya internasional dengan bahan-bahan lokal. Namun untuk bagian tertentu, JGS masih memanfaatkan produk pabrikan.
"Jadi kualitasnya pun sudah mendekati kualitas pabrikan, tapi ini produk lokal," katanya.
Selain memikirkan kualitas material produk, JGS juga sangat memperhatikan kualitas suara gitar. Untuk mendapatkan gitar dengan suara yang diminati pasar, JGS melakukan riset dan mendengar masukan dari beberapa pemain gitar, terutama di wilayah Yogyakarta.
Imam memastikan dengan harga yang terjangkau, JGS bisa menyajikan gitar dengan kualitas yang tidak kalah dengan merek lain. Harga gitar JGS berkisar Rp500.000 hingga Rp800.000 per unit.
"Dengan harga itu sudah mendapatkan produk dengan play ability yang sudah enak, sound enak, build quality sudah padat, dan durability sudah bisa lebih dari 10 tahun," jelasnya.