Denpasar, Gatra.com - Peringatan Hari Tari Sedunia di Kota Denpasar dibuka langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga didampingi Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di Kawasan Pelataran Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar bersama komunitas seni Naluri Manca menyiapkan lebih dari 1.000 penari, seniman dan maestro direncanakan akan memeriahkan kegiatan Naluri Menari pada 27-28 April 2024.
"Saya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini. Ini adalah event NAME yang ketiga dan bisa menjadi momentum pelestarian seni tari, serta menjadi ruang ekspresi bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak dalam mengenal dan melestarikan seni," tutur Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga.
Menurut Menteri PPA, Antusias anak-anak dalam menarikan tarian Sekar Jempiring, ini merupakan bukti bahwa kesenian harus terus tumbuh berdampingan dengan kemajuan teknologi.
Tari Sekar Jempiring yang hingga saat ini tetap eksis menjadi maskot tari penyambutan Kota Denpasar. Tari Sekar Jempiring tahun ini dibawakan oleh sebanyak 1.100 siswa dari perwakilan sekolah di Kota Denpasar ini. Perayaan Hari Tari Sedunia ini tidak hanya melibatkan penari di Kota Denpasar saja, namun seluruh penari Bali, Sulawesi, Sumatera, hingga negara Kanada.
"Peringatan Hari Tari Sedunia di Kota Denpasar sangat meriah. Ada penari lokal, nasional bahkan internasional yang terlibat, sehingga peserta terus bertambah, dan tumpah ruah. Tahun ini cakupan pelaksanaannya lebih luas dan dikemas dengan baik di ruang publik Kota Denpasar," papar Bintang Puspayoga.
Naluriku Menari (Name) ini memasuki tahun ketiga. Pada tahun ini tema yang diangkat yakni 'Melodi Eterna Dalam Alur Waktu'. Sehingga pelaksanaan Name ini diharapkan mampu memberikan ruang berkreatifitas untuk mengasah skill, serta edukasi kepada seluruh pelaku seni yang memiliki minat dan bakat dalam berkarya.
"Pemkot Denpasar terus memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaran Naluriku Menari tahun ketiga ini. Pelaksanaan NAME ini merupakan implementasi nyata dari Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju yang selaras dengan sepirit Vasudhaiva Khutumbakam. Semangat gotong royong bersama dan bersinergi harus kita jaga untuk kemajuan Denpasar yang lebih baik," ujar Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Name tahun ini akan dibagi dalam empat divisi, yaitu Divisi Kompetisi, Divisi Maestro, Divisi Eksebisi Pagelaran dan Divisi Gelar Karya. Sehingga nantinya kehadiran para maestro seni Kota Denpasar dapat menjadi inspirasi bagi seniman muda dalam berkarya dan berkreatifitas.
"Acara ini menjadi salah satu agenda membangkitkan perekonomian dan kunjungan pariwisata serta memberikan ruang kreatifitas kepada para seniman, Naluriku Menari ini juga menjadi pemacu generasi muda untuk tetap produktif berkesenian," terangnya.
"Oleh karena itu kami memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh seniman yang terlibat," ungkap I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan kepada maestro tari serta pengisi acara. Kegiatan juga dirangkai dengan lomba-lomba tari dan penyerahan piala bergilir kepada pemenang lomba.
"NAME merupakan sebuah kegiatan yang ditujukan kepada pelaku seni tari dari berbagai genre. Dimana, fokusnya pada ruang kreatifitas dan eksplorasi dengan memberikan kesempatan tampil sebagai pengisi acara." jelasnya.
Hal ini, jelas Jaya Negara, bertujuan untuk memberdayakan seniman supaya berkreatifitas secara berkesinambungan. Diharapkan acara ini mampu merangkul pelaku seni dan maestro seni dari berbagai daerah di Bali.
"Tak hanya itu, berbagai komunitas, sanggar, pelajar dan perwakilan negara sahabat juga turut terlibat. Pelaksanaannya acara NAME ini juga pasti akan diramaikan dengan stand UMKM unggulan dari warga Denpasar", tutup IGN Jaya Negara.