Jakarta, Gatra.com - Bali rencananya akan menjadi tuang Asian World Model United Nation (AWMUN) ke-8 pada 12-15 Juli mendatang. Sebagai informasi, Model United Nation (MUN) merupakan tempat bagi para pelajar dan mahasiswa untuk berdiskusi layaknya anggota Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).
Karenanya, International Global Network (IGN) mendorong agar murid-murid SMA hingga tingkat universitas untuk ikut dalam kompetisi tingkat internasional seperti AWMUN. “Akan ada 3 program yg akan kami selenggarakan,” ucap Event Manager IGN, Tiara dalam konferensi pers di Hotel Westin, Jakarta, Ahad (28/4).
Acara pertama yang akan dilaksanakan adalah AWMUN ke-8 yang akan diselenggarakan pada 12-15 Juli 2024 di Bali, Indonesia.
Dalam AWMUN ke-8, ada beberapa tema yang akan dibahas. Beberapa di antaranya adalah globalisasi dan lokalisasi. Pada perhelatan kali ini, para peserta akan melakukan simulasi layaknya badan di PBB. Misalnya, Unesco dan Unicef.
“Selanjutnya, ada Asian Youth International Model United Nation (AYIMUN) ke-14 yang diselenggarakan pada tanggal 2-5 Agustus 2024 di Kuala lumpur, Malaysia,” lanjut Tiara.
Kemudian, mendekati akhir tahun 2024, akan diadakan AWMUN ke-9 di Korea Selatan. Tepatnya, pada tanggal 10-13 Oktober 2024.
Ketua IGN, Muhammad Fahrizal menekankan pentingnya murid dan mahasiswa untuk mengikuti ajang internasional seperti MUN. Fahri menjelaskan, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh para peserta. “Pertama, networking. Jadi, anak-anak kita bisa ketemu dengan ternyata dalam MUN itu kan ada konsil,” katanya.
Simulasi konsil PBB dalam MUN memberikan kesempatan bagi para peserta untuk bertemu dengan orang-orang yang punya kepedulian yang sama terhadap satu tema atau masalah yang dihadapi dunia global.
Jadi, ada tema spesifik yang kita bahas misalkan ada satu grup yg nahas ttg pendidikan, satu grup bahas ttg keuangan kesehatan yg sifatnya global.
“Entar dari background di Indonesia, concern-nya ini-ini dan solusinya kira-kira begini. Ketika dia ketemu teman dari India, Jepang, misalnya, mungkin mereka punya problem yang berbeda dan solusi yang beda juga,” jelas Fahri.
Dalam forum ini, kemampuan komunikasi dan public speaking pesertanya akan dilatih secara otomatis. Begitupun dengan skill leadership yang mereka punya.
“Dan, di dalam forum ini, mereka ditantang punya leadership skill yang bagus di mana mereka tidak hanya pintar mengutarakan pendapat, tapi pintar juga mempengaruhi teman-teman di sekitarnya untuk mengikuti ide dan gagasan yang dia punya,” lanjut Fahri.
IGN pun menekankan pentingnya sertifikat skala global untuk mendukung jenjang akademik para murid SMA. Terlebih, mereka yang tengah mengejar bangku universitas.