Jakarta, Gatra.com – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bekerja sama dengan Arizona State University (ASU) mengumumkan dibukanya Maker Innovation Spaces (MIS) di tiga universitas terkemuka Indonesia, yaitu Universitas Hasanuddin (UNHAS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas BINUS.
Dengan tujuan untuk menumbuhkan budaya inovasi dan kewirausahaan serta membekali para mahasiswa dengan sarana dan sumber daya untuk mewujudkan ide-ide mereka, peresmian MIS menandai tonggak penting dalam kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang selaras dengan target Indonesia untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan program untuk membantu para mahasiswa siap kerja sebelum lulus.
“Maker Innovation Space merupakan investasi yang signifikan bagi masa depan Indonesia,” kata Direktur USAID Indonesia, Jeff Cohen saat peresmian Innovation Space di ITB Bandung pada Kamis, 24 April 2024.
“Dengan membekali para mahasiswa dengan peralatan, sumber daya, dan bimbingan selama masa kuliah, mereka akan mampu mewujudkan ide-ide mereka. USAID bangga menjadi bagian dalam mendorong inovasi dan kreativitas melalui kemitraan antara akademisi, dunia usaha, dan pemerintah,” Cohen menambahkan.
Dilengkapi fasilitas canggih, termasuk printer 3D, pemotong laser, perangkat purwarupa elektronik, dan perangkat pertukangan, MIS menyediakan lingkungan dinamis bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk memulai, membuat purwarupa, dan mengembangkan solusi untuk menjawab tantangan di dunia nyata.
MIS akan memfasilitasi kolaborasi antardisiplin ilmu dan memberikan pengalaman belajar langsung. Associate Vice Provost, Asia Tenggara dari ASU, Jeffrey Goss mengatakan, melalui USAID Higher Education Partnership Initiative (HEPI), pihaknya merasa terhormat dapat bermitra dengan Indonesia untuk membangun MIS.
“Bersama-sama, kita dapat mempercepat inovasi, mendorong pembangunan ekonomi, dan mengatasi tantangan sosial yang mendesak melalui kekuatan pendidikan dan kolaborasi,” kata Jeffrey.
Acara peluncuran tersebut mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah, dan menyoroti komitmen untuk mempromosikan keunggulan pendidikan tinggi STEM di Indonesia, mempertahankan ekosistem inovasi, dan mendorong pertukaran lintas budaya.
Mahasiswa, dosen, dan pakar diundang untuk bergabung membentuk masa depan teknologi dan kewirausahaan.