Home Ekonomi Sambut Hari Bumi, PGE Serius Kembangkan Bisnis Berkelanjutan

Sambut Hari Bumi, PGE Serius Kembangkan Bisnis Berkelanjutan

Jakarta, Gatra.com – Pengembangan energi ramah lingkungan temasuk energi panas bumi tak bisa dipisahkan dari upaya menjaga keberlanjutan di semua aspek bisnis. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan pemanfaatan energi panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) konsisten dalam komitmen pada keberlanjutan, termasuk dalam menggalakkan inisiatif pelestarian lingkungan hidup.

Direktur Utama Julfi Hadi menjelaskan bahwa masa depan bisnis yang berkelanjutan tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab terhadap kelestarian alam. Dia mencontohkan upaya PGE secara terus menerus melakukan efisiensi operasionalnya, termasuk penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Berkat operasional yang efisien, PGE pada 2023 berhasil mencapai penghematan energi sebesar 41.953,75 MWh. Secara umum, PGE pada 2023 menghasilkan total produksi operasi sendiri sebesar 4.734,57 GWh dengan intensitas emisi hanya 44 gr CO2e/kwh atau terjadi pengurangan emisi sebesar 25%. Produksi energi bersih PGE ini berkontribusi pada jumlah emisi karbon dioksida yang dapat dihindari sebesar 3.971.869,92 ton CO2e.

“Pengelolaan energi yang efisien merupakan bukti komitmen PGE sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia. PGE juga aktif meminimalisasi dampak lingkungan terutama dalam pengelolaan limbah, baik melalui inisiatif internal maupun kerja sama dengan masyarakat dan stakeholder terkait. Semua inisiatif ini mencerminkan tekad PGE dalam menjaga keberlanjutan, terutama mendukung kelestarian lingkungan hidup," ujar Julfi Hadi dalam menyambut peringatan Hari Bumi, Senin (22/4).

PGE melakukan berbagai terobosan untuk mengurangi dampak lingkungan terkait limbah yang dihasilkan. Dengan skema 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and Recovery), sampah domestik yang dihasilkan berkurang menjadi tinggal 58%. Pada tahun 2023, PGE berhasil menerapkan skema 4R pada 2,3 ton (49%) limbah plastik dari total 4,69 ton limbah plastik yang dihasilkan.

Sementara, penerapan extended producer responsibility, used oil recovery, dan chemical storage system mampu mengurangi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) terutama oli menjadi 52%. PGE menargetkan pengurangan limbah B3 sampai 75% pada 2030.

Dalam pengelolaan sampah, PGE menjalin kerja sama dan pendampingan dengan masyarakat, salah satunya melalui Program Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melalui Bank Sampah Setor Jo. Di PGE Area Lahendong, empat unit bank sampah memberikan kesempatan kepada masyarakat mengolah limbah menjadi produk bernilai jual, seperti mengubah limbah organik menjadi eco-enzym dan limbah anorganik menjadi ecobrick. Bank Sampah Setor Jo di Lahendong telah menghasilkan 1.350 liter eco-enzym dan 152 botol ecobrick untuk kebutuhan masyarakat.

PGE Area Kamojang juga memiliki bank sampah binaan yang mengonversi sampah menjadi saldo e-money, voucher internet, dan layanan antar obat untuk lansia dan ibu hamil. Sementara di PGE Area Ulubelu, warga lansia dapat menukarkan sampah ke Bank Sampah Lansia menjadi voucher sembako di koperasi binaan PGE.

Julfi Hadi menambahkan, PGE melalui program Corporate Social Responsibility memaksimalkan kolaborasi dengan komunitas agar menghasilkan dampak positif yang terukur dalam menjaga lingkungan sekitar, terutama dalam penanggulangan limbah plastik. “PGE memberikan perhatian khusus terhadap limbah plastik karena plastik merupakan bahan berbahaya yang ketika terurai menjadi mikroplastik dan dapat melepaskan bahan kimia beracun ke dalam sumber makanan dan air, termasuk tersebar melalui udara yang kita hirup.”

PGE juga konsisten melakukan konservasi air melalui berbagai inisiatif seperti penggunaan kondensat untuk mengisi kolam pendingin, pemanfaatan brine untuk mengurangi penggunaan air tawar dalam pemboran, serta pemasangan water sensor atau water meter untuk memantau penggunaan air. Selain itu, PGE juga aktif dalam perlindungan keanekaragaman hayati dengan membatasi pembukaan lahan sesuai kebutuhan, fokus pada spesies kunci, prioritas terancam punah, serta spesies langka baik flora maupun fauna di sekitar wilayah kerja.

Berbagai inisiatif kesadaran lingkungan yang dijalankan oleh PGE merupakan langkah proaktif dalam menghadapi perubahan iklim dan sejalan dengan semangat Hari Bumi. PGE berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari gerakan ini, tidak hanya sebagai perusahaan, tetapi juga sebagai mitra dalam menjaga kelestarian alam bagi generasi mendatang.

48