Wakeley, Gatra.com - Seorang uskup dan seorang pastor ditikam dalam sebuah "aksi teroris" di sebuah gereja di Sydney pada Senin (15/4)malam. Hanya dua hari setelah kota di Australia tersebut diguncang oleh penikaman massal di sebuah pusat perbelanjaan yang ramai.
Uskup Mar Mari Emmanuel sedang memimpin kebaktian yang disiarkan secara langsung di Gereja Christ The Good Shepherd di pinggiran barat Wakeley, ketika seorang tersangka penyerang terlihat menerjang ke arahnya. Beberapa jemaat segera berusaha untuk melerai sementara teriakan-teriakan terdengar di dalam gereja.
Anggota masyarakat menahan tersangka penyerang di tempat kejadian, menurut polisi New South Wales. Polisi kemudian tiba dan menangkap tersangka, yang kemudian diidentifikasi sebagai seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, yang dibawa ke rumah sakit di bawah penahanan dan menjalani operasi untuk luka-luka yang dideritanya selama serangan.
Komisioner Polisi NSW Karen Webb mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa polisi yakin serangan itu direncanakan.
"Kami akan menuduh [tersangka] menghadiri gereja itu dengan membawa pisau dan menikam uskup dan pastor... Kami yakin ada unsur-unsur yang terpenuhi dalam hal ekstremisme bermotif agama," katanya kepada CNN, Selasa (16/4).
Seorang pria berusia 53 tahun mengalami luka di kepala dan seorang pria berusia 39 tahun, yang terluka setelah mencoba melakukan intervensi, menderita luka dan luka di bahu, kata polisi. Keduanya dirawat oleh paramedis dan dibawa ke rumah sakit.
"Mereka beruntung masih hidup," kata Webb.
Kerusuhan Paska Penusukan
Video serangan tersebut menyebar dengan cepat di media sosial, mendorong anggota masyarakat yang marah untuk berkumpul di gereja.
Ironisnya, massa yang marah itu justru menyerang polisi. Dari rekaman video terlihat orang-orang melemparkan benda-benda ke mobil polisi.
"Orang-orang berkumpul di daerah itu dan mulai menyerang polisi menggunakan apa saja yang ada termasuk batu bata, beton, palang, untuk menyerang polisi dan kendaraan polisi," kata Webb.