Jakarta, Gatra.com- Perpanjangan Tahap II pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1445 H ditutup, 5/4, lalu. Direktur Layanan Haji dalam Negeri pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Saiful Mujab mengatakan bahwa kuota nasional jemaah haji reguler terpenuhi.
Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota haji dan tambahan 20.000. Jadi total kuota haji Indonesia tahun ini 241.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.
“Alhamdulillah, kuota jemaah haji reguler pada penutupan proses pelunasan 5 April 2024, sudah terpenuhi,” kata Saiful Mujab di Jakarta, Sabtu (6/4).
Pelunasan biaya haji bagi jemaah reguler dibuka dalam dua tahap. Tahap pertama, dibuka sejak 10 Januari sampai 12 Februari 2024. Tahap ini kemudian diperpanjang hingga 23 Februari 2024. Tahap kedua dibuka dari 13 – 26 Maret 2024. Saat itu, baru 194.744 jemaah reguler yang melakukan pelunasan, sehingga pelunasan diperpanjang pada 1 – 5 April 2024.
“Sampai hari terakhir, ada 196.272 kuota yang terlunasi, terdiri atas 194.285 jemaah haji reguler, 1.484 Petugas Haji Daerah (PHD) dan 503 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU),” papar Saiful Mujab.
Masih ada 17.048 kuota jemaah haji reguler. Sisa kuota ini akan diisi oleh jemaah haji reguler yang sudah melunasi tapi dengan status cadangan. “Saat ini tercatat ada 26.689 jemaah yang juga sudah melunasi dengan status cadangan. Jadi bahkan sudah melebihi sisa kuota yang ada,” sebut Saiful.
Saiful Mujab bersyukur seluruh kuota jemaah haji reguler tahun ini sudah terpenuhi. Dia berharap, jemaah yang sudah melakukan pelunasan dan masuk kuota keberangkatan, semuanya bisa berangkat pada operasional haji 1445 H/2024 M. “Kloter pertama dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada 11 Mei 2024 dan terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024,” tutupnya.
Agar ibadah haji berjalan lancar, sebaiknya ketahui beberapa persiapan yang bisa jemaah lakukan. "Jemaah hendaknya bisa menjaga kesehatan sebelum berangkat menunaikan haji. Menjaga pola makan dan berolahraga. Karena medan yang akan dihadapi nanti disamping cuaca yang panas, kita juga akan lebih banyak berjalan," kata Ustaz Zulfadli, pembina petugas haji daerah kerja Madinah.
Jemaah dianjurkan berolahraga secara rutin beberapa bulan sebelum melakukan ibadah haji. Bisa berjalan kaki setiap pagi selama 30 hingga 60 menit.
Ibadah haji juga banyak dilakukan oleh kelompok usia lanjut. Para lansia juga bisa melakukan persiapan dengan melakukan olahraga yang bisa meningkatkan kekuatan dan keseimbangan tubuh, seperti yoga. Kelompok usia ini bisa melakukan olahraga selama 30 menit setiap hari. "Latihan fisik seperti senam, jalan pagi/sore sehingga jemaah terbiasa bergerak memecah kekakuan," tambah Zulfadli.
Pastikan mengonsumsi berbagai makanan yang sehat dan bernutrisi selama persiapan dan saat melakukan ibadah haji. Saat persiapan berangkat haji, jangan lupa untuk memperbanyak pengonsumsian buah dan sayuran. Perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D dan kalsium agar kekuatan tulang semakin optimal. "Suplemen selain vitamin, jemaah hendaknya nanti sering meminum air putih supaya tidak dehidrasi," katanya.
Jemaah haji juga wajib mengonsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi, baik saat persiapan keberangkatan atau melakukan ibadah haji. Ada berbagai gejala dehidrasi yang perlu diwaspadai, seperti mulut kering, frekuensi buang air kecil menurun, urine berwarna gelap, merasa haus terus menerus, kelelahan, hingga sakit kepala.
Selain persiapan dari dalam tubuh, pemerintah Indonesia juga menyarankan jemaah haji mencegah kondisi heat stroke dengan menggunakan topi, tabir surya, kacamata hitam, dan sesekali menyemprotkan cairan yang diberikan untuk menghindari suhu yang ekstrem.
Agar mental juga dalam kondisi yang optimal, sebaiknya lakukan kelola stres yang jemaah rasakan, perbanyak istirahat, dan lakukan kegiatan yang bisa membuat jemaah merasa lebih tenang sebelum melakukan ibadah haji.