Pati, Gatra.com - Lebaran identik dengan silaturahmi dan bermaaf-maafan, lumrahnya saat bertandang ke rumah kerabat, masyarakat mengenakan baju muslim dan pernak-perniknya.
Jeli melihat peluang, produsen batik Bakaran di Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, membikin sarung, kupiah, hingga sajadah bermotif batik.
Owner Yuliati Warno Batik, Tamzis Al Anas mengatakan, secara keseluruhan permintaan pasar menjelang Hari Kemenangan mencapai 80 persen.
"Permintaan saat Ramadan ini ada kenaikan signifikan. Paling banyak sarung sebesar 80 persen, kemudian kopiah 30 persen, lalu sajadah permintaan juga mencapai 60 persen, belum produk batik lain di tempat kami," ujar Tamzis dalam keterangannya Senin (8/4).
Menurutnya, permintaan tidak hanya dari konsumen lokal tetapi juga datang dari luar daerah. Paling laris adalah produk sarung dan sajadah batik. Sementara, untuk sarung lebih diminati pasar lokal lantaran banyaknya pondok pesantren di Bumi Mina Tani.
"Kalau luar, kemarin yang banyak itu pulang dari umroh minta ada logo dan nama pada sajadah batik, untuk oleh-oleh. Iya custom. Untuk sajadah batik kita bikin dua lapis, sehingga nyaman untuk beribadah," imbuhnya.
Menurutnya, costumer dari kalangan pemuda lebih cenderung menyukai motif dengan warna-warna cerah. Sementara untuk orang dewasa dan lansia condong ke motif batik klasik dan etnik.
Untuk sarung dan sajadah batik dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau yakni mulai 90 ribu hingga ratusan ribu rupiah.