Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa, forum di Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi salah satu cara untuk merawat nalar publik dengan menjelaskan dan mendiskusikan bagaimana seluk beluk APBN yang menjadi sarana gotong royong anak bangsa.

Di dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), Sri Mulyani menjelaskan bahwa, anak bangsa dapat berkontribusi lebih besar dan yang tidak mampu perlu dibantu. Hal tersebut melalu belanja publik, termasuk subsidi, bansos, dan jaminan sosial, negara hadir menjalankan mandat merawat kehidupan bersama yang diharapkan menuju kesejahteraan yang berkeadilan.

“Melampaui aneka perbedaan yang menjadi khittah bangsa, APBN kita harapkan menjadi sarana bagi segenap elemen bangsa untuk berpartisipasi dan berkontribusi,” kata Sri Mulyani di MK, Jumat (5/4).

Menurut Bendahara Negara ini, bahwa melalui proses politik yang selama ini dijaga secara terbuka, transparan, dan akuntabel, APBN harus terus kita jaga sebagai fondasi dan sekaligus modal politik bangsa Indonesia mencapai tujuan bernegara.

Saat ini, kata Sri Mulyani, telah banyak contoh negara-negara yang mengalami krisis ekonomi, sosial, dan politik akibat pengelolaan APBN yang buruk.

"Alhamdulillah, Indonesia mampu menjaga instrumen APBN tetap secara kredibel dan sehat. Ini prestasi yang harus terus dijaga,” ujarnya.

“Berdiskursus di forum yang mulia ini patut disyukuri. Forum yang mendorong diskusi sehat dan refleksi tentang awal mula Indonesia dibentuk, mengundang khususnya generasi muda, agar terpanggil dan turut menghayati kehidupan publik yang baik melalui perbaikan tiada henti dan tak kenal lelah. Seperti pepatah kuno mengatakan vis unita fortior, dengan bersatu, kita akan semakin kuat,” jelasnya.