Jakarta, Gatra.com - Staf Khusus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Ahmed Zaki Iskandar menerangkan, bahwa penetapan Bumi Serpong Damai (BSD) dengan pengembang Sinar Mas Group dan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 sebagai bagian dari 14 proyek strategis nasional (PSN) dilatarbelakangi oleh beberapa hal.
Ia menyebut, penunjukan PSN ini berkaitan dengan program pengembangan dan pembangunan khusus di BSD dan PIK 2. Dua kawasan tersebut juga akan diberikan dukungan dari pemerintah. Utamanya, karena pemerintah masih melihat banyak perizinan di BSD dan PIK 2 yang masih belum rampung.
"Hal ini lah yang menghambat investor terhambat dalam menjalankan aktivitas usahanya," kata Zaki dalam keterangan tertulis, Rabu (27/3).
Atas dasar itu, sambung Zaki, pemerintah merasa perlu memberikan dukungan terkait dengan percepatan proses untuk mendapatkan rekomendasi teknis dari kementerian terkait untuk pembangunan kawasan. Sehingga mulai dari perencanaan sampai dengan pengembangan pun akan mendapat kemudahan.
"Negara harus hadir dalam rangka membantu proses pembangunan dan percepatan. Bayangkan saja rekomendasi teknis dari 1 kementerian saja membutuhkan waktu 1-2 tahun," terang dia.
Dua kawasan tersebut, kata dia, ke depannya akan menjalankan 2 pembangunan di bidang berbeda. Zaki menyampaikan, kawasan BSD akan fokus pada pembangunan di bidang pendidikan, biomedical, dan digital.
Lahan yang akan digunakan 59 hektar (ha), dengan 49 ha disediakan untuk pembangunan kampus universitas tingkat nasional dan internasional. Pendidikan berfokus pada fakultas medis, kedokteran, farmasi, dan teknologi beserta perangkatnya.
Secara keseluruhan, proyek ini diproyeksikan akan menyerap 10.065 tenaga kerja secara langsung ataupun tidak langsung. "Dengan estimasi penghematan devisa Rp 10,1 triliun, dan perolehan devisa Rp 5,6 triliun dari pengembangan layanan kesehatan dan biomedical," jelas dia.
Sementara PIK 2 akan mengembangkan kawasan green area dan eco-city yang disebut Tropical Coastland dengan dilengkapi kawasan wisata mangrove. Harapannya kawasan ini dapat menjadi destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna menarik para wisatawan.
Untuk nilai investasi PSN di PIK 2 diperkirakan mencapai Rp 65 triliun dengan harapan menyerap 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.
"Di mana di kawasan PIK 2 sudah ada hampir 200 ha lebih hutan mangrove, kedepan akan ditambah 200 ha lagi di pesisir pantai PIK 2," jelas Zaki.
Terakhir, Zaki juga menegaskan bahwa pembangunan tidak akan menggunakan dana APBN maupun APBD, melainkan berasal dari swasta.
"Jadi status PSN ini tidak memberikan bantuan pembiayaan seperti pada umumnya, hanya membantu percepatan proses penerimaan rekomendasi pembangunan dari kementerian terkait," tutur dia.