Jakarta, Gatra.com - Musim mudik sudah menjelang. Hanya saja, cuaca di Indonesia berpotensi mengganggu kelancaran arus mudik sehingga warga diminta untuk waspada, khususnya pengguna moda transportasi laut.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), para penyedia jasa angkutan transportasi darat, laut dan udara harus mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang berlangsung selama arus mudik lebaran.
"Kami mengimbau seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (26/5) seperti dikuti dari Antara.
BMKG berharap pemudik atau penyedia jasa bisa secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan.
"Khusus bagi pengguna dan penyedia jasa pelayaran kapal laut jika memang kondisi cuaca sedang buruk jangan memaksakan dan atau sebaiknya perjalanan ditunda. Lebih baik menunggu sampai kondisi cuaca kembali normal karena sangat membahayakan perjalanan," ujar Dwikorita.
BMKG membagi kondisi cuaca selama arus mudik dalam tiga fase yang harus diwaspadai; masing-masing periode sepekan sebelum lebaran Idul Fitri yakni pada tanggal 3-9 April 2024, BMKG memprediksi wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan dalam kategori ringan - sedang.
Periode kedua, sepekan saat lebaran yaitu pada tanggal 10-16 April 2024 yang diprediksi kondisi cuaca di Indonesia secara umum cerah - cerah berawan.
Selanjutnya periode ketiga, atau sepekan setelah lebaran yaitu pada tanggal 17-23, BMKG memprediksi Indonesia bagian utara dan tengah berpotensi mengalami hujan dengan kategori ringan - sedang.
Kendati demikian, Kepala BMKG menyebutkan kondisi cuaca itu sewaktu-waktu bisa berubah menjadi ekstrem karena dinamika atmosfer di Indonesia sangat dinamis yang dipengaruhi oleh bibit siklon tropis ataupun siklon tropis yang terjadi di Samudra Hindia, masuk perairan selatan Indonesia.