Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa perusahaan asal China, BYD akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik mobil listrik di Indonesia pada Juli 2024 mendatang.
“BYD akan masuk, nah itu juga groundbreaking di bulan Juli juga semua itu,” kata Luhut dalam unggahannya di akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, pada Selasa (19/3).
Menurut Luhut, Kepastian investasi pembangunan pabrik mobil listrik tersebut merupakan hasil pertemuan dari Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto dengan pihak BYD di Shenzhen, China, beberapa waktu lalu. Adapun, BYD menargetkan pabrik mobil listik tersebut sudah mulai beroperasi secara komersial pada awal 2026 mendatang.
“Sebelum pulang ke tanah air, Deputi saya sempat mengunjungi Shenzhen untuk bertemu BYD guna memfinalisasi investasi pabrik mereka,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Luhut menyoroti pentingnya pembangunan ekosistem pendukung. Ia meminta seluruh kementerian dan lembaga untuk memasang sarana pengisian kendaraan listrik di seluruh Indonesia.
“Dengan demikian, nanti Lebaran kita pastikan kalau orang naik mobil atau motor dari sini sampai ke Surabaya, dia ada charger station di dalam perjalanan,” jelas Luhut.
Selain itu, Luhut juga mendorong masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik. Terlebih, saat ini pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif pembelian kendaraan listik, baik mobil maupun motor listrik.
“Kita akan dorong supaya rakyat kita sebanyak mungkin pakai mobil atau motor listrik,” ucap dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengapresiasi BYD yang akan berinvestasi sebesar US$1,3 miliar di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 150 ribu unit per tahun dalam industri KBLBB di Indonesia.
Realisasi investasi BYD di Indonesia diharapkan dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama agar produk-produk BYD dapat segera mendiversifikasi jenis mobil listrik di Indonesia.
“Tentu saya berharap bahwa ini merupakan perkuatan dari era kendaraan listrik dan ekosistem ramah lingkungan. Pemerintah juga mendorong BYD Indonesia untuk dapat meningkatkan lokal konten sehingga dapat mendorong daya saing industri dan melakukan integrasi baik backward maupun forward linkage,” ungkap Airlangga pada Kamis (18/1) lalu.