Jakarta, Gatra.com- Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR) melakukan aksi unjuk rasa menolak kecurangan Pemilu 2024 di Gedung DPR/MPR RI.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin memimpin ribuan massa berdemonstrasi di depan Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (19/3). Mereka menolak penyelenggaraan Pemilu 2024 yang diwarnai kecurangan.
Massa mulai datang sejak pukul 14.00 WIB. Selain Din Syamsuddin, mantan Menteri Agama Facrul Razi terlihat ikut dalam kerumunan massa.
Din Syamsuddin yang mengenakan kemeja hitam bercorak putih menyampaikan orasinya. Dia juga memimpin massa melakukan long march dari jembatan layang Senayan menuju depan Gedung DPR.
Aksi yang dihadiri peserta didominasi orang tua dan emak-emak ini tetap berlangsung meski cuaca panas dan terik.
Massa meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur karena dinilai sebagai dalang atau pemegang skenario dugaan kecurangan Pemilu 2024
"Bukan hanya pemilu curang, brutal, kejam, penuh dengan penipuan dan manipulasi, tapi ini semua adalah kejahatan terhadap rakyat dan kejahatan terhadap kedaulatan rakyat," kata Din diatas panggung orasi, Selasa (19/3).
Oleh karena itu, ia meminta oleh anggota DPR RI untuk segera menggunakan hak angket dan tidak menutupi kecurangan Pemilu 2024.
"Kita menggugat pemilu curang, kita suarakan kepada wakil rakyat agar segera menggunakan hak angket, agar semua kontroversi bisa dibuka, saya tidak habis pikir kalau ada partai politik yang tidak mau menggunakan hak angket, itu dapat dianggap mereka ingin menutup-nutupi kecurangan," ungkapnya.
Bukan hanya itu, Din Syamsuddin juga meminta agar Presiden Jokowi segera dimakzulkan.
"Kemudian, Saudara-saudaraku, karena sumber masalah, sumber pemasalahan, sumber dari segala masalah bangsa adalah seorang presiden, maka presiden tersebut layak untuk dimakzulkan," tegasnya.