Home Ekonomi Didorong Belanja Pemilu, APBN Surplus Rp22,8 Triliun Hingga Pertengahan Maret 2024

Didorong Belanja Pemilu, APBN Surplus Rp22,8 Triliun Hingga Pertengahan Maret 2024

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Keuangan (Menkeu) mengungkapkan bahwa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 15 Maret 2024 mencetak surplus sebesar Rp22,8 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, capaian tersebut merosot tajam dibanding dengan surplus APBN pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp122,9 triliun.

“Ini penurunannya cukup tajam, tapi kita cukup tajam tapi kita cukup surplus sampai dengan 15 Maret, sehingga kita lihat presentasi GDP (gross domestic product) 0,1 persen dari GDP,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerjaa dengan Komisi XI DPR, di Jakarta pada Selasa (19/3).

Wanita yang akrab disapa Ani itu menjelaskan, capaian tersebut tercermin dari pendapatan negara per 15 Maret 2024 sebesar Rp493,2 triliun atau naik sebesar Rp93 triliun dari realisasi dari Februari 2024 lalu. Namun capaian tersebut mengalami kontraksi sebesar 5,4% dibanding dengan tahun lalu.

“Kita telah mencapai 17,6 persen dari taget tahun ini,” jelas Ani.

Kemudian, untuk belanja negara sampai dengan 15 Maret 2024 telah terbelanjakan sebesar Rp470,3 triliun. Artinya 14,1% dari belanja negara sudah terealisasikan, nilai ini tumbuh 18%. Lalu untuk, belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp328,9 triliun atau 13,3% dari APBN, atau tumbuh 17% dibanding tahun sebelumnya.

Lalu untuk belanja Kementerian/ Lembaga sebesar Rp165,4 triliun, atau sekitar 15,2% dari target APBN. Nilai tersebut tumbuh 24,5%. Hal ini didorong oleh belanja kebutuhan pemilu yang terjadi di bulan Februari.

“Jadi banyak belanja pelaksanaan pemilu jadi kita dibanding dengan tahun lalu bulan Januari Februari karena tidak ada pemilu sudah ada keliatan kenaikan belanja untuk K/L,” jelasnya.

Sedangkan, belanja non K/L Rp163,4 triliun atau 11,9% dari belanja non K/L atau tumbuh 10,4%.

Lebih lanjut, Ani menjelaskan bahwa, keseimbangan primer RI masih mengalami surplus yaitu Rp132,1 triliun. Capaian tersebut turun jika dibanding dengan capaian pada 15 Maret 2023 lalu yang sebesar Rp213 triliun.

16