Home Internasional Uni Eropa: Kuburan Terbuka Terbesar di Dunia saat Ini Ada di Gaza

Uni Eropa: Kuburan Terbuka Terbesar di Dunia saat Ini Ada di Gaza

Brussels, Gatra.com - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan bahwa kampanye militer Israel di Gaza, telah mengubah wilayah tersebut menjadi “kuburan terbuka” terbesar di dunia.

“Gaza sebelum perang adalah penjara terbuka terbesar. Saat ini, ini adalah kuburan terbuka terbesar,” kata Borrell pada pertemuan para menteri Uni Eropa di Brussels, Senin (18/3).

“Ini adalah kuburan bagi puluhan ribu orang dan juga kuburan bagi banyak prinsip terpenting dalam hukum humaniter,” tambahnya.

Borrell pada hari Senin juga mengulangi tuduhannya bahwa Israel menggunakan kelaparan sebagai “senjata perang” dengan tidak mengizinkan truk bantuan masuk ke Gaza.

“Israel memprovokasi kelaparan,” katanya pada konferensi kemanusiaan.

Perang Gaza yang paling berdarah terjadi setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Para militan juga menyandera sekitar 250 sandera, yang diyakini Israel 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 33 orang yang diperkirakan tewas.

Israel, yang bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan para tawanan, telah melakukan kampanye pengeboman dan serangan darat tanpa henti yang menurut kementerian kesehatan Gaza telah menewaskan sedikitnya 31.726 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara telah berjuang untuk memberikan tanggapan terpadu terhadap perang di Gaza karena beberapa anggotanya dengan tegas mendukung Israel dan yang lainnya lebih pro-Palestina.

Para menteri Uni Eropa dijadwalkan membahas usulan Irlandia dan Spanyol untuk menangguhkan perjanjian kerja sama dengan Israel, namun langkah tersebut sepertinya tidak akan mendapat dukungan dari 27 negara.

Namun blok tersebut diperkirakan akan menyetujui sanksi terhadap Hamas atas kekerasan seksual pada tanggal 7 Oktober dan terhadap pemukim Israel yang melakukan kekerasan di Tepi Barat karena menyerang warga Palestina.

Inggris dan Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi yang menargetkan sejumlah kecil pemukim “ekstremis”.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz membalas dan mendesak Borrell untuk berhenti menyerang Israel dan mengakui haknya untuk membela diri terhadap kejahatan Hamas.

Katz dalam postingannya di X mengatakan Israel mengizinkan “bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Gaza melalui darat, udara, dan laut bagi siapa pun yang bersedia membantu,” namun bantuan itu “diganggu dengan kekerasan” oleh militan Hamas yang “bekerja sama” dengan badan bantuan PBB UNRWA.

75